Published on 10 July 2018

Ulfah Zakiya : “Assalaamualaikum Turkey…”

Words by:
avatar

Alyah Amalia

Sudah kubilang, dia bukan wanita biasa di TBCCI (The Best Contact Center Indonesia) ini. Belum? Baiklah yang penting kamu sudah mengetahuinya baru saja. Tak percaya? Iqro Milea …

Dia itu namanya Ulfah Zakiyah, nama itu diberikan kedua orang tuanya yang sangat hebat. Mereka tinggal di Bogor-Jonggol. Iya mereka hebat, bagamaina tidak selain memiliki delapan anak, selama tiga puluh tahun orang tuanya mendirikan sekolah non-formal (Al-Anwariyah) diperuntukan bagi siapa saja yang mau mengembangkan dirinya, baik intelektual ataupun spiritual terutama untuk anak-anak. Saat ini sekolah itu telah diteruskan kepada anak-anaknya, mereka siap memberikan ilmu apapun yang anak-anak butuh walaupun itu tak utuh.

Selain kesibukannya sebagai agent contact center dan kesibukan merindukan rumah, wanita yang sederhana namun mempesona ini melanjutkan kuliah strata 2 di salah satu Universitas Islam Negeri Jakarta jurusan tafsir hadist. Baginya, perempuan berpendidikan tinggi bukan untuk menyaingi laki-laki, tapi untuk membangun sebuah generasi. Bahkan dalam waktu dekat ia akan menerbitkan buku Diskursus Tafsir Hadist Kontemporer, percayalah penulis tidak mengerti judulnya, tapi yang jelas buku ini mengangkat isu-isu sosial dan keagamaan yang berkembang di masyarakat yang dikupas secara kontemporer. Begitupun kurang lebih materi yang nanti akan disampaikan berkaitan dengan isu – isu sosial dan pendidikan, bagaiamana ia bisa berguna bagi masyarakat dan bisa diimplementasikan pula dalam ruang lingkup pekerjaan yaitu memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas kepada nasabah.

Tunggu dulu, wanita yang aktif menjadi MC di seminar nasional ini juga ternyata kurang lebih 4 sampai 5 juz ayat Quran ia pun faham atau bisa dibilang hafal. Kuncinya? Libatkanlah Tuhan dalam setiap apa yang kamu lakukan sebanyak mata kamu berkedip. Seperti halnya merindukan seseorang yang selalu kamu libatkan dalam pikiran yang kosong. Dan tentu bacalah berulang-ulang. Tidak heran jika rekan kerjanya ternyata selalu meminta ia untuk mendendangkan shalawat dan lagu religi di selah – selah waktu senggang saat bekerja. Suaranya yang sangat menyejukan keadaan ketika kita sedang bosan atau lelah menghadapi masalah nasabah membuat rekan kerjanya ingin selalu duduk dekat meja kerja perempuan dengan berat badan 46kg ini.

Lupakan sebentar, ia juga sedang merintis perpustakaan gratis, bagi siapapun yang ingin menyumbangkan buku, peralatan belajar bahkan tenaga, maka dengan senang hati ia terima dengan tangan terbuka. Menjadi sebuah tantangan hidup di lingkungan dengan tingkat pendidikan minor, tapi dengan tantangan itu pula ia bisa mengeluarkan jurus terbaik agar bisa memberikan yang terbaik. Tiap sore hari jika ada kesempatan ibunya menyuruh ulfa untuk mengajar anak didiknya. Bahkan keluarganya juga membangun MCK (Mandi, Cuci, Kakus) untuk masyakarat dekat rumah bagi mereka yang membutuhkan.

Bukan hanya itu, minatnya terhadap fashion menjadikan ia sangat menyukai bidang design, bahkan sesekali ia mendesign baju sendiri. Pun sahabatnya kerap meminta ia untik menggambar baju sesuai pesanan. Karena bakat yang diturunkan dari ibunya pula saat ini ia juga bisa dibilang berprofesi sebagai perias pengantin. Nama jasa riasnya ia berikan nama Zakiya Beauty

Bagaimana bisa membagi waktumu wahai Ulfah Zakiyah? Percayalah, menurutnya Tuhan sudah memberikan 24 jam dalam sehari, itu sangatlah luas. Lelah? Iya tapi itu hanya untuk wanita yang kalah. Ia harus membagi waktu antara bekerja, belajar dan mengajar. Butuh liburan memang, tapi ketika ia kembali bertemu dengan anak didik, kembali ke rekan kerja, itu adalah hiburan baginya. Prinsipnya, tertawalah bersama sahabat dan orang-orang disekitarmu, maka nikmatilah karena suatu saat ada kalanya kita akan dibuat sakit oleh orang yang disayang. Sulit memang, tapi kesulitan itu sangat keterlaluan, mereka tak kenal waktu dan keadaan yang entah akan muncul dari ruang sebelah mana.

Sesi Foto Bersama Ulfa Zakiyah dengan Rekan-Rekan
Sesi Foto Bersama Ulfa Zakiyah dengan Rekan-Rekan

Tidur jam satu malam sering ia lakukan dalam mempersiapkan semuanya untuk lomba ini, terkadang saat – saat seperti ini ia harus berpura-pura lupa tentang apa itu lelah, karena raga takan pernah bisa bertahan dimana pikiranmu masih berada di ruang kekalahan. Yang jelas, bekerja dimanapun, Tuhan akan selalu memberikan kesempatan dan kekuatan kepada hambanya yang ingin mengembangkan potensi diri.

Ulfah Zakiyah dkk Berdoa Sebelum Masuk ke Ruang Juri
Ulfah Zakiyah dkk Berdoa Sebelum Masuk ke Ruang Juri

Hari ini 10 juli 2018, jam 16.00 ketika semua orang mulai mengantuk, ia siap memberikan materi terbaik kepada para juri. Diteguknya segelas teh di samping teko putih sebelum masuk pintu ruangan juri kategori agent reluger. Saatnya melepaskan malu sementara, walaupun malu adalah bagian besar dari mahkota wanita.

Huffftt .. jangan sampai perasaan ini juga terjajah oleh rasa ketakutan. Akh itu biasa.
Sungguh, Tuhan kamu adalah penenang hati yang paling ampuh daripada ribuan kalimat gombal di ribuan malamku.

Jangan terlalu percaya diri, itu akan membuatku tak tahu diri

Karena saatnya nanti ketika kemenangan adalah sebuah “semoga” terbesar untuk sekarang. Teriakan lepas keluar dari gincu merahnya padahal baru separuh badan keluar dari pintu juri. Hmm luar biasa kamu Ulfah sampai – sampai suara kehebohamu menggeser posisi meja juri di pojokan sana.

Baiklah, tugasnya sudah selesai, Kami pun juga. Saat ini ia hanya menunggu hasil yang sedang ia impikan. Iya, impian yang ingin terulang kembali untuk menyapa “assalamualaikum” ke negeri orang tanpa menguras kantong sedikitpun. Ia bergurau dari pada terbang ke negeri orang dengan ongkos yang tidak sedikit, lebih baik ia gunakan untuk kemaslahatan masyarakat. Ia berharap TBCCI ini akan selalu ada selagi ada manusia yang memiliki impian seperti dia.

Prancis, Belgia, Belanda sudah ia singgahi berkat The Best Contact Center Indonesia 2017 tahun lalu. Dan sekarang, ia ingin dan akan mengulanginya.

Assalaamualaikum Turkey ….. :’)

Ulfah Zakiyah photo by Mia
Ulfah Zakiyah photo by Mia

M&E
Bank Mandiri