Alyah Amalia
“Recipe has no soul, you as the cook must bring soul to the recipe.” quotes dari Thomas Keller, best chef dari US ini begitu menginspirasi seorang Ario Bimo Pranoto sebagai seorang trainer KLIP Direktorat Jenderal Pajak. Trainer yang baik bagi Bimo, begitu dia biasa disapa, adalah trainer yang mampu memberikan jiwa dalam materinya bagi para peserta training.
Alasan Bimo terjun ke dalam dunia contact center berawal dari karirnya di KLIP Direktorat Jenderal Pajak. Jenjang karirnya dimulai dari KPP Pratama Pancoran Jakarta, KP2 Sambas Kalimantan Barat, KPP Pratama Singkawang, dan terakhir di KLIP Pajak 1500200. Penempatan di Sambas Kalimantan Barat inilah yang mendorong dia harus mampu act globally. Di Sambas, segala fasilitas sangat jauh berbeda dari fasilitas di kota-kota besar. Pembangunan harus merata, dan hal ini dapat diwujudkan dengan pembayaran pajak wajib pajak. Melalui contact center, dia ingin mengedukasi melalui agent pentingnya membayar pajak untuk pembangunan negara.
Di KLIP Pajak, Bimo pernah mencicipi bangku agent, team leader, dan terakhir adalah sebagai trainer. Sebagai seorang trainer, Bimo tentu menghadapi banyak tantangan yang harus dihadapi. Tantangan pertama adalah rendang (rumit, enak, dan mengundang), maksudnya adalah bagaimana menerapkan base yang baik, men-deliver pesan, dan action yang tepat. Aturan perpajakan sangat banyak, mencapai 15.000 lebih aturan. Aturan yang sedemikian banyak menantang Bimo bagaimana dapat membentuk agent yang dapat memberikan layanan prima. Ide untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan mens sana in corpore sano, yang artinya di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Untuk mewujudkan hal ini, pria lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) ini menerapkan corporate value training, hard skill and soft skill training, dan training kedisiplinan.
Tantangan kedua adalah filling refilling process, yaitu proses pengosongan dan pengisian kembali gelas. Maksudnya adalah mempersiapkan peserta training untuk memperoleh ilmu baru sebelum mengikuti training. Ide yang disiapkan oleh pria kelahiran Jakarta, 20 Mei 1989 adalah dengan membuat surprise training. Surprise training ini dibuat dengan melihat peserta training. Ada kelompok akademis yang lebih menyukai training yang dilengkapi dengan membuat resume dan mengkritisi isinya. Ada juga kelompok kreatif yang membuat Bimo harus menyiapkan training dilengkapi dengan peralatan yang mendukung misalnya alat musik untuk meningkatkan mood peserta training.
Terakhir adalah tantangan ketiga yaitu keep it hot, maksudnya adalah dengan membuat materi yang disampaikan tidak padam begitu saja, tetap diingat dan dapat dipraktekkan oleh para agent. Ide untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan TYTO (train yourself train others). Bimo menunjuk agent senior yang dirasa mampu untuk menjadi trainer. Selain untuk mendelegasikan tugas, materi yang disampaikan oleh rekan sesama agent akan membuat agent lebih bersemangat dan mudah diterima.
Program kerja yang diterapkan oleh ayah satu anak calon dua anak ini adalah intensive training, yaitu dengan special training for special agent, trainer challenge, yaitu dengan menemukan agent dengan bakat trainer untuk mendukung program kerja ketiga yaitu mewujudkan Kring Pajak Academy, yaitu program pendidikan khusus untuk contact center Direktorat Jenderal Pajak.
Pengembangan diri yang dilakukan oleh Bimo adalah dengan PAS, pelatihan, amalkan, dan sampaikan. Dia mengikuti training NLP, diklat tenaga penyuluh, training hard skill dan soft skill, serta training kedisiplinan dari Kopassus. Amalkan yaitu dengan banyak mempraktekkan hasil training dengan kemampuan public speaking yang terus dia asah. Sampaikan yaitu dengan menjadi guru bimbingan belajar untuk siswa SMP dan SMA.
Beberapa penghargaaan yang pernah diraih oleh Bimo adalah Most Attractive Trainer 2014, The Funniest Person 2014, juara dua tenis meja KLIP DJP, dan juara tiga stand up comedy. Sedangkan pencapaian kinerjanya meliputi agent improvement selama empat bulan melampaui target 90%, successful training selama empat bulan melampaui target 90%, dan accomplish training selama empat bulan mencapai target 100%. Terakhir, Bimo menjelaskan mengapa dia harus menjadi winner, yaitu karena dia memiliki dedikasi dari hati serta dapat berbagi motivasi dan inspirasi. (MZ)