Alyah Amalia
(BCA) Aroma rumput dibasahi embun pagi menyambut kedatangan kami di wilayah Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (BUPERTA). Wilayah yang memiliki luas 210 ha ini masih terlihat hijau dengan banyak pohon di kiri kanan jalan, terasa nyaman untuk menghilangkan kejenuhan setelah seminggu bekerja di depan komputer. Keluar dari tol jagorawi km 13, menjauhkan diri dari penatnya ibu kota Jakarta demi menyaksikan kegiatan lomba jambore di ajang The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) 2015.
“Rame sekali” batinku dalam hati, ternyata ada kegiatan jambore relawan Jokowi yang diadakan di hari yang sama. Namun begitu sampai di lokasi lomba jambore ternyata jauh lebih ramai lagi. Lomba yang dimulai pada tanggal 16 Mei 2015 diawali dengan registrasi ulang pada pukul 07:00 WIB. Terlihat peserta yang mulai berdatangan langsung melapor ke posko kelompok panitia yang mengenakan baju putih lengan panjang. Hal itu juga yang kami lakukan guna mendapatkan topi yang bertuliskan The Best Contact Center Indonesia 2015
Tak Ada yang Tidak Bisa Dilakukan Jika Bersama
Kerja sama tim (teamwork) telah banyak dibicarakan sekaligus diimplementasikan oleh berbagai jenis umat manusia yang tersebar di seluruh pelosok dunia. Di Indonesia sendiri, banyak peristiwa bersejarah yang apabila kita cermati lebih detil, telah mengedepankan unsur kerja sama tim sebagai faktor penting yang mendukung tercapainya sebuah tujuan bersama.
Ambil saja salah satu contohnya, momentum Sumpah Pemuda yang berlangsung pada tahun 1928. Kala itu, utusan pemuda-pemudi yang mewakili segenap elemen pembentuk bangsa Indonesia sepakat untuk saling bahu membahu dan menyatu sebagai satu kesatuan utuh yang kokoh. Contoh lainnya adalah perjuangan “arek-arek Suroboyo” tatkala bertempur sengit melawan pasukan Belanda pada tanggal 10 November puluhan tahun lalu. Agak surut kebelakang, Proklamasi Republik Indonesia pun tentunya tidak akan berlangsung tanpa adanya kerja sama yang kokoh diantara para perumusnya. Sejatinya, hampir semua peristiwa yang berdampak strategis di negeri nusantara ini dilahirkan oleh sebuah kekuatan bertajuk kerja sama.
Begitu halnya dengan aktifitas Team Engagement yang menjadi salah satu kategori yang dilombakan dalam The Best Contact Center Indonesia 2015. Jambore ICCA (Begitu team engagement ala para pejuang contact center biasa menyebutnya), Jambore ini merupakan momen yang sangat dinantikan oleh para pelaku contact center. Jambore yang berlangsung hanya dua hari saja sejak tanggal 16 Mei 2015 – 17 Mei 2015 menjadi ajang untuk berkumpul dan membangun kebersamaan antar perusahaan yang bergerak di bidang contact center, seperti : BCA, Telkom, Bea Cukai, Assa Rent, Indosat, Mandiri, Pajak, Panin, Kereta Api, dan Bank Indonesia.
Adapun beberapa kegiatan yang dilombakan dalam jamboree ICCA di hari pertama ini adalah para peserta jambore di beri tantangan untuk mendirikan tenda yang kokoh, kuat, pasak tidak boleh melawati batas garis, dan tentunya harus cepat pula dalam mendirikan tenda tersebut. Tidak hanya mendirikan tenda saja, peserta jambore pun diminta untuk menghias area di sekitar tenda dengan peralatan perang yang sudah dipersiapkan sejak lama oleh masing-masing peserta. Para peserta bahu membahu untuk mempercantik tenda karena mereka hanya diberi waktu maksimal sampai pukul 15:00 WIB.
Dalam kegiatan membangun dan menghias tenda tentunya dibutuhkan teamwork yang baik antar peserta. Dikarenakan Team Work adalah satu kesatuan yang tidak terpisah maka setiap orang yang berada dalam Team Work memiliki fungsi dan peranan yang sangat vital dan penting. Tidak ada satu hal pun yang logis dikatakan bahwa si A, B atau C lebih penting / vital peranannya jika dibandingkan dengan si D, E atau F. Seperti itulah maksud dan tujuan diadakan acara ini, agar semua peserta dan siapapun yang terlibat dalam Team Work harus saling menghormati dan menghargai. “Coming together is a beginning, staying together isprogress, and working together is success” Henry Ford
Dunia Kreatifitas Ala Peserta Jambore
Taraaaa…….!!!!!
Tenda semua peserta jamboree sudah berdiri kokoh dan tentunya ada hiasan – hiasan indah yang mempercantik tenda itu. Tak sabar, para kuli tinta BCA berjalan menyusuri tenda –tenda peserta. Satu persatu tenda para peserta kami susuri, seperti tenda Kereta Api Indoensia yang tahun ini mengambil tema Carnival Station, Mandiri yang tahun ini menurukan dua team dengan mengambil tema tenda, Kampung Betawi dan Jungle, ada pula tenda dari Bank Indonesia yang menyediakan spot foto untuk menyalurkan kenarsisan, Bank Panin dengan nuansa bunga sakura, Bea Cukai sebagai pendatang baru dengan mengambil tema Back To Nature, dan masih banyak peserta lainnya.
Nah kali ini kami akan mengulik tentang gapura ala BCA. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini BCA menurunkan dua team untuk mengikuti Jambore TBCCI 2015, Super Team Biru dan Super Team Merah.
Super Team Biru memiliki konsep “Mobil ATM”, Konsep ini tentunya terinspirasi dari BCA yang tidak pernah berhenti berinovasi salah satunya dengan meluncurkan mobil ATM. Di area depan, sebelum menuju mobil ATM, kita akan disambut dengan gambar headset yang begitu besar dengan tulisan “Welcome” yang menggantung di tengah – tengah headset. Tak hanya itu saja, ada karpet merah yang sengaja di pasang di atas rumput – rumput yang tidak bergoyang ( sudah seperti ala –ala penerimaan award kalau berjalan di atas karpet merah). Kalau mau ambil uang, tidak perlu jauh – jauh keluar dari BUPERTA (Bumi Perkemahan dan Graha Wisata), cukup mampir saja ke tenda nomor 3, di mobil ATM kami….
Yuuukk… Lanjut lagi kita menyusuri ke tenda nomor 8 punya Super Team Merah BCA,
Saat memasuki tenda tersebut, kami merasa seperti sedang berada di Cafe. Yaa…. Kali ini Super Team Merah mengambil tema Food Truck. Dimana ada minibus yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga lebih menyerupai Kafe yang diiringi engan alunan musik jazz dan musik – musik top 40. Tidak hanya itu saja, dalam FoodTruck ala BCA, kami menyiapkan makanan – makanan dan minuman yang bisa dipesan, seperti Chicken Platinum, Jamburger, Ayam rICCA –rICCA, Es Teller BCA, Halo Milshake, dan masih banyak menu –menu unik lainnya. Jadi jangan lupa mampir ke Food Truck BCA ya.
Sportifitas dalam Perlombaan
Dengan perut para peserta yang sudah terisi, lomba pun dilanjutkan dengan menguji kreativitas peserta jambore. Lomba menempelkan bendera merah putih di benang yang dilingkarkan di sekitar tenda dilakukan hanya dalam waktu 15 menit. Bendera yang terbuat dari kertas tersebut harus mencapai 100 lembar agar mencapai nilai maksimal. Terlihat para juri mulai sibuk melakukan penilaian, mengamati apakah bendera benar-benar berwarna merah putih dan menghitung jumlah bendera yang berhasil ditempelkan peserta mencapai angka berapa.
Beranjak dari uji kreativitas pertama, peserta jambore diberi sedikit kesempatan sedikit untuk menyiapkan tenaga di uji kecerdasan. Karena di uji asah otak ini, tidak hanya kecepatan otak untuk memecahkan misteri sandi kotak yang diperhitungkan melainkan kekuatan fisik juga diadu. Peserta diberikan selembar kertas karton yang didalamnya sudah ada kotak-kotak yang diberi nomor untuk menempelkan jawaban-jawaban soal yang diberikan panitia. Dua orang peserta menunggu di posko jawaban yang diberi jarak sekitar 100 meter dari posko soal. Posko jawaban diawasi langsung oleh seorang panitia agar tidak terjadi kecurangan dalam lomba, karena di posko ini tidak boleh berisi lebih dari tiga orang peserta. Namun masih saja ditemukan beberapa kecurangan saat perlombaan ini.
Peserta jambore yang berada di posko soal akan bergantian membawa pertanyaan yang berupa sandi kotak yang harus diartikan sambil berlari menuju posko jawaban. Pertanyaan yang terdiri dari 60 soal masing-masing terdiri dari 2 suku kata, jika kedua-duanya terjawab dengan benar maka nilai akan dihitung 2 point, namun jika salah satunya salah maka akan mendapat 1 point dan jika dua-duanya salah atau tidak terjawab maka nilainya 0 point. Ternyata ada beberapa kata yang dibuat salah oleh para panitia sehingga hal ini mengecoh para peserta yang kurang teliti. Namun para peserta bank central asia (BCA) yang mengetahui hal ini tidak tinggal diam, merasa mereka sudah menjawab dengan benar mereka pun langsung mengajukan revisi. “Kita juga harus teliti melihat soalnya, kalo nggak kita akan disalahkan dan point kita berkurang” ujar Bimo salah satu peserta jambore dari BCA.
Matahari mulai bersahabat, teriknya mulai bisa kami kendalikan, meski masih sumringah namun ronanya mulai mengarah ke barat. Panitia mulai memanggil para peserta jambore agar segera berkumpul, pertanda uji ketangkasan akan segera dimulai. Kali ini para peserta harus mengatur strategi agar bisa membuat neraca keseimbangan sebanyak-banyaknya yang terbuat dari lidi yang diikat dengan karet dan disisi kiri kanannya digantungi kelereng yang dimasukkan didalam plastik. Lomba kali ini terdiri dari tiga posko, posko pertama bertugas membuat neraca keseimbangan yang dipastikan bisa berdiri di sebuah tongkat. Setelah neraca berhasil dibuat, maka langsung dibawa ke posko kedua guna ditempeli dengan bendera merah putih diatasnya. Kemudian langsung dibawa ke posko ketiga yang juga sudah diawasi oleh seorang panitia. Panitia tersebut akan menghitung berapa neraca yang berhasil dikumpulkan oleh setiap kelompok peserta. Lomba ketiga yang laksanakan hanya dalam 20 menit ini berhasil diselesaikan setiap kelompok peserta sebelum mereka diberi kesempatan untuk membersihkan diri dan makan malam, Selepas itu, para peserta dipersilahkan untuk istirahat dan bermimpi dengan indah untuk menyambut esok hari dengan perlombaan yang jauh lebih menantang… Selamat beristirahat dan bermimpi para pejuang jambore…!!!!
Sebuah impian
Yang menjadi kenyataan
Selalu melahirkan
Impian impian selanjutnya
Oleh Mario Teguh
You must be logged in to post a comment.