Alyah Amalia
Pagi-pagi sekali, Kawas sudah rapi dengan setelan jas dan dasi. Penampilan memang menjadi salah satu poin untuk memikat para juri. Untuk itulah, Kawas berupaya tampil dengan setelan terbaiknya. Tentunya bukan cuma penampilan yang jadi perhatian Kawas. Saat menunggu panggilan memasuki ruangan presentasi, Kawas juga terus berlatih menguasai materi yang akan dipresentasikan di hadapan para juri.
Tahun ini, gelaran The Best Contact Center Indonesia 2016 (TBCCI 2016) kembali menyemarakkan dunia contact center tanah air. Gelaran yang menjadi ajang terbesar ICCA ini, setiap tahunnya, mempertemukan para pelaku contact center di tanah air untuk berlomba menjadi yang terbaik.
TBCCI 2016 yang berlangsung di Kalbis Institute, Jakarta Timur, diikuti oleh tujuhpuluh satu peserta dari korporasi, BUMN, institusi pemerintah. Mereka akan saling melakukan presentasi terbaiknya di depan dewan juri. Seperti gelaran-gelaran sebelumnya, kompetisi kali ini pun begitu ramai dengan keceriaan para pesertanya. Selain itu, acara juga menarik dengan beragamnya kompetisi.
Hari pertama ini menjadi giliran para Trainer, Quality Assurance, dan Agen Sosial Media dari masing-masing korporasi, BUMN, maupun institusi yang menjadi peserta. Mereka akan berlaga menunjukkan kemampuannya di hadapan para juri. Para kompetitor tentu tak ingin kalah satu dengan yang lainnya. Berbagai persiapan telah dilakukan untuk menjadi yang terbaik dengan performa maksimal.
Peserta tampak bersemangat. Semenjak pagi, suasana di Kalbis Institute sudah ramai dengan para peserta. Mereka sudah datang dan menyiapkan diri jauh sebelum acara dimulai.
Kring Pajak 1500200 turut menjadi peserta di kategori individu. Pagi ini, Kring Pajak menurunkan empat peserta yang akan berjuang mewakili institusi. Kawas Rolant Tarigan, misalnya, perwakilan dari kategori Trainer ini menjadi salah satu peserta yang datang paling awal.
Pagi-pagi sekali, Kawas sudah rapi dengan setelan jas dan dasi. Penampilan memang menjadi salah satu poin untuk memikat para juri. Untuk itulah, Kawas berupaya tampil dengan setelan terbaiknya. Tentunya bukan cuma penampilan yang jadi perhatian Kawas. Saat menunggu panggilan memasuki ruangan presentasi, Kawas juga terus berlatih menguasai materi yang akan dipresentasikan di hadapan para juri.
Peserta lain pun tak kalah semangat. Fitri, salah satu peserta dari BCA, juga tampak serius menyiapkan diri. Selain sebagai penampil pertama, kesempatan kali ini sekaligus juga menjadi pengalaman pertamanya mengikuti kategori Trainer. Pun begitu, tak tampak raut tegang atau nervous di wajahnya. Fitri tetap tenang dan menampakkan muka yang penuh senyum. Sikap itu dia pertahankan hingga akhirnya masuk ke ruang presentasi dan tampil di hadapan para juri.
Andi Anugerah, chairman ICCA, mengapresiasi antusiasme para peserta. Dengan sumringah dan senyum lebar, Andi berkeliling, bercengkerama, dan menyemangati para peserta. Dia juga salut dengan mutu dan kualitas para peserta yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Apa yang dikatakan Andi menjadi refleksi untuk ICCA. Dia memastikan ICCA terus melakukan perbaikan dari tahun ke tahun. Perbaikan yang tampak dari gelaran kali ini, bisa dilihat dari alur registrasi yang rapi, panitia yang sigap, dan yang paling penting adalah, waktu pelaksanaan yang dimulai tepat waktu.
Pemilihan tempat pun menjadi salah satu progress yang nyata ditunjukkan oleh ICCA. Ruangan yang digunakan sangat representatif, luas, didukung cahaya yang memadai, dan sound system yang mumpuni.
Perbaikan ke arah positif ini, menunjukkan komitmen ICCA untuk terus menyemarakkan dunia contact center di tanah air. Harapannya, dengan gairah berkompetisi yang terus ditumbuhkan dari tahun ke tahun, ICCA bisa menjadikan pelaku contact center di Indonesia sebagai yang terbaik di kancah global. Selama kita punya niat dan selalu berusaha, tak ada yang tak mungkin bukan?
Yang khas dari kompetisi TBCCI 2016 ini, dan selalu hadir dari setiap tahun penyelenggaraan acara ini, adalah antusiasme dan kegembiraan para pendukung yang tak kenal lelah memberikan suntikan semangat kepada para peserta.
Pendukung dari Telkom Indonesia, misalnya, aktif memberikan dukungan tanpa henti. Mereka meneriakkan yel-yel, bernyanyi, dan menari untuk memberi semangat bagi peserta lomba dari Telkom Indonesia yang akan tampil di depan juri. Penampilan mereka, sekaligus menjadi pertunjukkan tersendiri bagi peserta dari institusi yang lain. Banyak orang yang mengalami ketegangan dan membutuhkan hiburan memang.
Dari tahun ke tahun, ICCA selalu memberikan warna bagi dunia contact center Indonesia. Kali ini, di Kalbis Institute, kemeriahan ini semakin terasa karena bertepatan dengan bulan kemerdekaan Indonesia. Seolah semangat kemerdekaan ikut mengiringi semaraknya gelaran The Best Contact Center Indonesia 2016. (FNR)
You must be logged in to post a comment.