Alyah Amalia
SIMGROUP, Jakarta – Setiap kompetisi, para peserta dituntut untuk selalu bersikap sportif. Bagi yang menang ataupun kalah, harus bisa menempatkan diri dan menghormati satu sama lain.
Seperti halnya dalam kompetisi di The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) 2018. Ajang perlombaan yang sudah dihelat sejak 2007 ini menuai respon positif bagi insan contact center tanah air. Bagaimana tidak, selama diadakan acara ini, telah banyak inovasi dan strategi contact center yang sangat berkontribusi besar terhadap kreativitas-kreativitas di perusahaan.
Kamis (12/07/2018) ini merupakan hari ke-4 dari ajang yang digelar di Gedung Kalbis Institute, Jakarta Timur. Perlombaan hari inipun berbeda dengan yang dilaksanakan tiga hari yang lalu. Jika sebelumnya adalah perlombaan presentasi agen contact center, maka hari ini ialah perlombaan “Teamwork” yang memuat nilai keterampilan. Sedangkan kategori perlombaan Teamwork hari ini terdiri dari reporting team, business process team, smart team dan scheduling team.
Pada kategori reporting team, ada tim peserta dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang sangat cepat sekali menyelesaikan soal dibandingkan peserta yang lain. Mereka adalah tim KLIP DJP 1 yang beranggotakan Arief Setiawan dan Hardi Muryadi.
Hanya sekitar satu jam setelah perlombaan dimulai dari jam 08.30 WIB, mereka berdua sudah keluar ruangan. Terlihat, para peserta dari KLIP DJP 1 tersebut mengikuti perlombaan dengan mengenakan seragam khasnya, kemeja batik lengan panjang bermotif biru dan coklat keemasan.
Ketika ditanya alasan kenapa keluar ruangan terlebih dahulu, Arief menjawab santai. “Karena sudah selesai,” ucap Arief di Gedung Kalbis Institute, Jakarta Timur, Kamis (12/07/2018).
Rekan Arief yang bernama Hardi juga memberikan tips dan trik untuk sukses mengikuti perlombaan reporting team ini. Latihan Microsoft Excel yang rutin, mempelajari output report dan permasalahan di contact center adalah kuncinya.
“Sebenarnya latihannya biasa saja ya. Belajar Excel, jadi membiasakan dengan masalah-masalah yang output-nya itu laporan atau report. Memang kemarin latihan tidak cuma masalah Excel doang, Kita juga belajar permasalahan di contact center sendiri,” jelas Hardi.
Meskipun baru pertama kali mengikuti kompetisi di TBCCI 2018 ini, Arief dan Hardi begitu optimis. Latihan yang rutin dengan dibantu oleh senior di DJP yang tahun lalu mengikuti TBCCI, adalah faktor pendukungnya. Meskipun pada kenyataannya, soal di kategori reporting team yang telah dikerjakannya tadi lebih sulit dari yang dibayangkannya.
“Sebenernya kalau masalah persiapan itu, Kita dibantu sama peserta tahun lalu yang pemenang. Jadi ada tips dan trik dari mereka. Cuma ketika lomba, berbeda ternyata. Kompleks ini. Tapi untungnya kita ada bekal tambahan dan ilmu tambahan,” kata Arief.
Seperti diketahui juga, Chairman of Indonesia Contact Center Association (ICCA) menjelaskan tujuan dari diadakan perlombaan kategori reporting team ini. Andi menyebutkan ada beberapa aspek penilaian yang akan digunakan untuk menilai kategori ini.
“Keterampilan mereka dalam mengelola laporan, khususnya laporan contact center. Semua parameter seperti service level dan seterusnya. Mereka juga diminta untuk menghitung KPI agen,” sebut Andi di Gedung Kalbis Institute, Jakarta Timur, Kamis (12/07/2018).
Tim KLIP DJP 1 pun sangat percaya diri dengan hasil yang akan mereka peroleh nantinya. Dari aspek tingkat kemudahan soal (dari skala 0 sampai 100), Arief dari KLIP DJP 1 menyebut angka 80. Dia sangat optimis mendapatkan hasil yang prima.
Sebuah Ajang Mengenal dan Bersaing
Arief dan Hardi yang kesehariannya bekerja sebagai agen inbound DJP, merasa senang mengikuti ajang TBCCI 2018 ini. Bagi mereka, ajang TBCCI 2018 ini sangat penting sebagai sarana bersilaturahmi dan bertemu dengan orang-orang. Tidak lupa, untuk kompetisinya yang juga bermanfaat tentunya.
“Kalau dari first impression-nya itu sudah bagus. Ini kan ajang silaturahim juga. Jadi ada kompetisinya juga, selain mengenal kita juga bersaing,” komentar Hardi terhadap TBCCI 2018.
Tahun ini, ajang TBCCI juga ada perbedaan daripada tahun sebelumnya. Pada pelaksanaan di hari pertama sampai ketiga (Senin-Rabu) kemarin, tertempel di Mading beberapa feedback form dari peserta lomba presentasi TBCCI 2018.
Andi Anugrah, pimpinan ICCA berharap dengan adanya feedback form yang ditempelkan tersebut, maka akan memberikan energi positif dan semangat bagi para peserta lainnya.
“Supaya lebih bisa dibaca komentar-komentar orang mengenai ajang ini. Kita harapannya positif ya, supaya semua semangat. Bahwa event ini dilaksanakan dengan baik, dilaksanakan dengan terkoordinasi dengan baik, berjalan lancar, sportif dan semuanya bersemangat gitu ya,” papar Andi.
Berikut beberapa kutipan komentar-komentar yang bermunculan, berbunyi seperti ini:
“Overall pretty good, only need improvement in the supporting facilities. Such as the cable for the audio. I Found this problem before the presentation,” kata Romandani Adyan (Kategori Customer Service) PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
“Kesan: sangat berarti bagi sejarah hidup saya untuk merepresent PT. Angkasa Pura II, yaitu perusahaan yang saya cintai di kompetisi level nasional dan mengharumkan nama perusahaan. Saran: 1) Lokasi test di lokasi yang center sebagai contoh di Jakarta Pusat agar semua mudah menjangkau, 2) Untuk reward gold & silver jangan digabung, masa Gold & Silver sama-sama ke Thailand? Harus dibedakan karena Gold lebih tinggu daripada Silver,” kata Fajar Surya Lesmana (Kategori Best of Best Customer Service) PT. Angkasa Pura II.
“Sangat luar biasa, memacu adrenaline haha… Ingat lagu saya… ‘ku mau juara platinum’ semoga tahun depan bisa BTB,” kata Annisa Nur Rahmah (Kategori Customer Service) OJK.
“Ajang lomba pertama yang saya hadapi dengan adrenalin yang tinggi. Pengalaman pertama yag mendebarkan sehingga serasa dilamar pacar,” kata Suci Utri Utami (Kategori Quality Assurance) Bank Indonesia.
Menanggapi komentar di feedback form tersebut, Andi merasa bangga. Sebab, sebagian besar para peserta begitu mengapresiasi acara TBCCI 2018 ini.
“Mereka mengapresiasi acara ini dan mempersiapkan dengan baik. Tentunya mereka melakukan yang terbaik buat perusahaannya. Saya rasa itu membanggakan buat kami karena melaksanakan event seperti ini tidak mudah,” kata Andi.
Harapan Untuk TBCCI Tahun Depan
Di samping itu, Andi juga menyebutkan bahwa sebagian besar peserta TBCCI 2018, menginginkan supaya ajang seperti ini perlu ada setiap tahunnya. “Dan pesannya, mereka menginginkan terus diadakan. Nah ini tantangan buat kita. Karena untuk menghasilkan program-program yang lebih menarik lagi, akan semakin menantang,” jelas Andi.
Andi berharap di tahun mendatang, event TBCCI ini bisa terus berlangsung. Ajang yang sudah berjalan di tahun ke-12 ini perlu dijadikan sebagai program utama di asosiasi. Nilai positif dari event tahunan ini juga sudah sangat membekas di hati insan contact center tanah air.
“Ya harapannya tetap berlangsung ya. Karena juga kepengurusan ICCA ini kan sebentar lagi berganti. Jadi kita belum tahu apa yang akan direncanakan oleh para pengurus selanjutnya. Mudah-mudahan ya tetap dilaksanakan, tetap lebih banyak inisiatif baru. Kita harapkan begitu. Mudah-mudahan memberikan semangat,” (SIM)
-Mari kita doakan supaya TBCCI akan terus bergulir di tahun mendatang. Sampai bertemu di TBCCI 2019!-
You must be logged in to post a comment.