Published on 11 July 2018

TBCCI 2018: Saat Pasangan Suami Istri Bertanding Dalam Satu Kompetisi

Words by:
avatar

Alyah Amalia

Rianti Eka Putri, perempuan yang biasa dipanggil Riri sudah tidak asing lagi dengan ajang The Best Contact Center Indonesia. Pasalnya, setahun yang lalu perempuan kelahiran 16 Februari 1994 ini meraih medali Silver di kategori Back Office. Berada di dunia Contact Center selama hampir 3 tahun telah banyak memberikan pengalaman berharga baginya baik suka maupun duka.

Di ajang bergengsi insan contact center kali ini, Riri dipercaya kembali mengikuti acara tahunan The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) 2018 dengan  tantangan yang lebih besar dalam kategori Best of Best Back Office. Mengikuti kembali ajang ini menjadi motivasi tersendiri baginya, karena Riri tidak hanya berkompetisi untuk dirinya sendiri, namun mewakili kurang lebih 28.000 karyawan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Ngomong-ngomong soal tema TBCCI milik Riri tahun ini ia mengangkat tema “Coin for Voice of Customer”. Koin digambarkan sebagai suara pelanggan yang Riri kumpulkan melalui Social Listening. “Karena saat ini kebutuhan pelanggan semakin kompleks antara lain keberadaan mushola diatas KA, toilet duduk diatas KA, barang penumpang yang tertinggal dan kelengkapan pelayanan lainnya di stasiun”, jelas Riri. Lalu bagaimana cara Riri mengelola berbagai macam Voice of Customer tersebut?

Riri berpose bersama ‘celengan’ berisi Voice of Customer yang telah ia kumpulkan.

Saya menggunakan kreativitas close attention, dengan memberikan perhatian dan pendekatan kepada pelanggan yang memiliki special case agar emosi pelanggan dapat saya redam terlebih dahulu, sembari saya carikan solusinya. Kemudian speed, dengan memanfaatkan kemudahan teknologi saat ini, saya dapat berkoordinasi lebih cepat sehingga kasus dapat segera diselesaikan. Yang terakhir adalah value collector maksudnya adalah melalui collect recording, collect history transaction dan collect customer habit saya bisa menentukan solusi yang tepat kepada pelanggan”. Ungkap Riri dengan sorot wajah serius.

Ada yang berbeda dalam keikutsertaan Riri dalam ajang TBCCI tahun 2018. Jika tahun lalu Riri menjadi peserta dengan status lajang, tahun ini Riri bertanding dengan status menikah. Ya, Riri baru saja melangsungkan pernikahannya pada bulan Mei yang lalu. Menariknya lagi suami Riri ternyata juga mengikuti ajang ini mewakili perusahaan plat merah (BUMN) lainnya.

Perkenalan Riri dengan sang suami yang bernama Daru berawal saat mereka sama-sama bekerja di Contact Center 121 PT Kereta Api Indonesia (Persero), sebagai Agent Inbound di tahun 2017. Suka cita selama bekerja sebagai agent ternyata membuka pintu hati keduanya untuk meneruskan ke jenjang pernikahan.

Sebelum menikah, Daru memutuskan untuk ‘berpisah’ dengan Riri, bukan berpisah dalam arti putus namun Daru hijrah ke Contact center PT Pertamina (Persero). “Pada awalnya tentu belum terbiasa yang tadinya kami sekantor, harus berpisah kantor. Namun lama kelamaan kami sudah terbiasa dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing”, tutur Riri. Walau tidak lagi satu atap dalam pekerjaan, namun hal tersebut justru memberikan dampak positif dalam kinerja dan hubungan mereka, karena mereka dapat saling menginspirasi melalui dua pekerjaan yang berbeda.

Kadang setelah pulang kerja kami suka berdiskusi di teras rumah, sambil minum teh tentang apa yang kami temui pada pekerjaan kami hari itu, dalam menghadapi kasus-kasus yang sulit kami berkomitmen untuk saling mendukung dan memberikan solusi. Rasanya seperti memiliki advisor pribadi saja”, ujar Riri sambil tersenyum dan melirik suami yang berdiri disebelahnya. Sang suami nampak tersipu dan berujar “Ya kami saling melengkapi saja”.

Riri berpose bersama sang suami, Daru.

Bertanding pada kompetisi yang sama, apakah mempengaruhi hubungan mereka? Mendapat pertanyaan itu kedua nampak terdiam dan saling melirik sebelum akhirnya Rianti memberikan jawabannya. “Rasa kompetitif ada namun sesuai dengan prinsip, bahwa kami harus saling support dalam keadaan apapun. Saya juga membantu Daru dalam pembuatan narasi sementara Daru membantu saya dari sisi desain slide powerpoint”, kata Riri.

Motivasi Riri mengikuti ajang TBCCI adalah membanggakan kedua orang tuanya serta sebagai bentuk komitmen insan KAI untuk memberikan Social Journey Memorable Experience kepada penumpang setia kereta api. “Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kereta api sudah berubah, kami mendengarkan setiap suara pelanggan yang disuarakan baik melalui telepon, email maupun social media. Karena hanya di kereta api anda tetap dapat terhubung dengan kami melalui handphone sepanjang perjalanan anda, itu artinya antara kami dan pelanggan jaraknya sedekat handphone dengan tangan anda”, tutur Riri.

Dan juga jika saya dan Daru memenangkan medali Platinum tahun ini, hadiah ini akan menjadi bulan madu terbaik buat kami berdua ke Korea”, tutup Riri sambil tersipu malu.

Wah ini baru namanya sambil menyelam minum air, secara harfiah.