Published on 1 August 2016

The Best Contact Center 2016, Bukan Sekadar Ajang Bakat

Words by:
avatar

Alyah Amalia

20160801_091043 

Jakarta, 1 Agustus 2016. Suasana riuh di ruangan lantai 7 Gedung Kalbis Institute Pulomas Jakarta Timur. Peserta mulai meneriakkan yel-yel masing-masing perusahaan. Mencoba saling menyemangati satu sama lain. Satu per satu masuk ke ruang presentasi.

Dunia contact center seperti yang kebanyakan orang ketahui, identik dengan komplain atau keluhan pelanggan. Kejenuhan dan kebosanan  menjadi salah satu image sebuah contact center. Tapi di balik itu semua nyatanya banyak sosok-sosok yang bertalenta dan berprestasi. Tidak hanya multi-tasking dalam bekerja namun juga multi talent dalam keseharian.

Melalui ajang The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) 2016 yang diselenggarakan Indonesia Contact Center Association (ICCA) diharapkan bisa menjadi wadah untuk bakat-bakat mereka yang dapat membawa nama Indonesia ke tingkat Asia dan kancah internasional nantinya.

Pada ajang ini materi yang dilombakan mencakup seluruh best practice contact center dari berbagai perusahaan BUMN dan Swasta ternama, sebut saja Bank BCA, Bank Mandiri, Angkasa Pura II, JNE, Panin Bank, Indosat Ooredoo, Telekomunikasi Indonesia dan masih banyak lainnya. 

Antusiasme tidak datang hanya dari peserta, namun ditambah dengan hadirnya ‘tim hore’ yang bertugas menyemangati rekan-rekan meraka yang sedang tampil. Mereka tidak hanya bertepuk tangan atau meneriakkan yel-yel, namun ada yang membawa ‘pompom’ warna warni memberi keceriaan tersendiri di ruangan bertema putih ini. Dari wajah-wajah mereka tampak ketegangan namun juga semangat yang menggelora. Terlihat ada yang masih komat kamit berdo’a atau menghafal materi presentasi. Ada juga yang lalu lalang membawa kamera menggantung di leher, lantas membidikkan lensanya untuk mendapatkan objek yang menarik untuk di ambil. Mereka adalah peserta khusus untuk kategori multimedia. Kategori ini termasuk salah satu kategori yang diminati banyak peserta karena tergolong baru dan unik untuk sebuah ajang kompetisi best practice contact center.

Pada tahun 2016 ini pesertanya lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2015 kemarin. Menurut informasi dari ketua penyelenggara Andi Anugerah peningakatannya cukup besar. “Untuk tahun ini peserta lebih banyak, ada 384 peserta dari seleksi 500 orang lebih dari tes tulis 31 Mei 2016. Karena Tahun ini ada kategori baru untuk peserta yang pernah ikut dan menang ini di berikan kategori best of the best, yang menang tahun kemarin di perlombakan lagi dan jambore diganti teamwork, sehingga ada 41 kategori” ujarnya. Ajang ini cukup memberikan dampak positif untuk pekerja contact center, selain unjuk bakat kebolehan mereka namun juga membangun networking antar peserta. Ini seperti harapan dari yang utarakan oleh Andi Anugerah “Semoga dengan acara ini bisa memotivasi, bersaing dengan sehat, menjalin persahabatan, ketemu sesama karyawan contact center, merasakan suka dukanya dan mungkin semua  orang cari menang tapi lebih penting dari itu networking, itu yang saya harapkan”.

Pada hari ini kategori yang di perlombakan ada Kategori Trainer, IT Support, Desk Control, Best of The Best IT & Best of The Best Desk Control, Quality Assurance, Best of The Best Trainer, Best of The Best Manager, Best of The Best Manager Customer Service dan Agent Social Media. Sedikit berbincang dengan salah satu peserta dari Kategori Desk Control, dia memprenstasikan tentang controlling dalam sebuah dunia contact center, khususnya untuk operation system keseharian dalam contact center. “Disini saya mempresentasikan peran seorang desk control yang bertugas secara langsung mengontrol jalannya operasional contact center, memonitoring jumlah calls dan memaintance sekaligus memanage penggunaan aux (rehat) dari para contact center officer yang nantinya itu berakibat ke presentasi pencapaian calls yang tertangani” ungkap M. Thayib perwakilan dari BCA.

Poin-poin penilaian dari penjurian pun beragam sesuai dengan kategori masing-masing.  poin-poin penilain tersebut dibagi menjadi beberapa kriteria seperti: penampilan, materi presentasi, kemampuan presentasi dan pertanyaan fishbowl yang kesemuanya memiliki bobot masing-masing. Setiap ruangan presentasi harus dihadiri minimal 10 orang dewan juri.

Tiba-tiba terdengar sayup-sayup dari pengeras suara. Sudah saatnya istirahat untuk sesi pertama hari ini. Semoga semangat di hari pertama ini akan terus berkobar hingga hari akhir acara ini. Sebuah kemenangan biarlah itu menjadi bonus. Toh sebuah hasil tidak akan berkhianat pada usahanya bukan?