ICCA Indonesia
Kamis, 7 mei 2015. Ketika dalam perjalanan menuju balai kartini, kami berfikir keseruan apa lagi yang akan diperlihatkan peserta di hari ketiga tahap presentasi ini. Hari ini adalah hari terakhir kompetisi yang diadakan oleh Indonesia Contact Center Asosiation (ICCA), hall Balai Kartini Jakarta Selatan sudah mulai ramai didatangi para peserta kompetisi untuk tahapan presentasi sejak pukul 07.30 wib. Melihat antusias para peserta, menjadi energi tersendiri dan menambah semangat bagi kami untuk terus melanjutkan peliputan acara The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) 2015 hari ini. Berbagai macam kostum unik sudah mulai terlihat dari perwakilan perusahaan yang menarik perhatian. Mulai dari yang mengenakan pakaian olahraga, baju daerah, kostum tukang sate, baju ala-ala film indiana jones, baju wiro sableng (212) dan masih banyak lagi. Ada juga peserta yang mengambil tema pantomim atau baju yang bergaya formal lengkap dengan blazer dan dasi.
Untuk kategori yang hari ini tampil, yaitu : Telesales, Team leader CS, Customer Service, Telemarketing, WFM, DC, Manager CS, IT support, dan Team Leader outbound > 100. Pada hari terakhir ajang kompetisi TBCCI ini PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengirimkan 18 staff yang mewakili berbagai kategori, beberapa diantaranya sudah stand by di Hall balai Kartini sejak pukul 06.30 WIB.
Mari kita intip persiapan dan kondisi setelah peserta tampil presentasi. Lets check it out,,..
Monanda, perwakilan dari PT. Astra International, Tbk. Astra World ini terlihat masih dengan wajah yang cukup tegang. Ketika kami menghampirinya, mba mona sudah mulai melontarkan senyum kepada kami. Melihat kostum yang dikenakan banyak hal yang terbersit difikiran kami, tidak mau berasumsi kami menanyakan tema khusus apakah yang diusung oleh mba mona, tema yang akan dibawakannya nanti ialah Cinderella. Kenapa sih, memilih Cinderella untuk dijadikan tema? Kenapa bukan pinokio, putri salju, atau mungkin thumbelina? Tentunya mba mona memiliki alasan tersendiri. “Mengikuti jalan cerita tentang Cinderella, dia adalah gadis yang sederhana. Karena kesabaran menerima perintah ibu tiri dan kedua kaka tirinya, hingga ia menemukan pangeran impiannya setelah pesta besar yang diadakan oleh kerajaan sebelah”, ujarnya. Menjadi perwakilan dari kategori telemarketing, tentu bukan hal mudah baginya untuk menaklukkan dewan juri dihadapannya. Dengan berpegang teguh pada kehidupan cinderella yang sabar, mba mona selalu menjadikannya motivasi. Karena pekerjaan dibidang telemarketing, menerima begitu banyak penolakan, dan tentunya target yang harus dicapai setiap hari dan satu bulan dengan kesabaran yang tinggi adalah hal yang paling utama dibutuhkan.
Mengintip sudut hall balai kartini lain, kami berhasil berbincang dengan seorang pria bertubuh gagah tinggi yang memiliki senyum manis. Mas Adhi Ashari, merupakan perwakilan dari Bank Indonesia untuk kategori Customer Service. Beliau banyak bercerita kepada kami. “Udah tau belum kalau di BI itu ada CS?, tanyanya kepada kami. Dan dengan spontan kami menjawab, “Belum mas”. Perlahan mas Adhi mulai menjelaskan, bahwa saat ini Bank Indonesia memiliki customer service yang dikhususkan untuk menangani BI Checking. Dan tentu saja dalam kontes ICCA kali ini, mas Adhi lebih banyak menjelaskan tentang pekerjaan apa saja yang ia jalani di kantor. Bertemu dengan berbagai macam nasabah yang pengajuan kreditnya ditolak misalnya. Tentu menjadi tantangan tersendiri menggeluti pekerjaan ini, dari keseruan yang terjadi sepertinya mas adhi masih banyak hal yang ingn disampaikan tetapi apalah daya waktu yang harus memisahkan kita heheheh….
Selain mas Adhi, kami juga berhasil berbincang dengan mba Ria Agnester. Beliau lebih suka dipanggil dengan sebutan mba Aya. Mba aya ini merupakan perwakilan dari bank Sinarmas Land untuk kategori Customer Service dengan kostum “Anak Daro” yang berasal dari Padang. Dalam waktu lima belas menit, mba aya harus bisa menyelesaikan presentasinya lengkap dengan fish bowl. Beberapa menit mba aya menjelaskan materinya, fish bowl pun sudah harus ia hadapi. Ketika kami menanyakan apa sih fish bowl yang ia peroleh di dalam?. Dia menjawab “Sebutkan tiga jenis nasabah yang pernah dihadapi!”. “Tentunya berbagai macam kriteria nasabah saya hadapi, dari yang sopan santun, kemudian komplain dengan permasalahan yang ia peroleh, dan juga tentu pernah menghadapi nasabah yang marah-marah”.
Peserta yang membuat kami tertawa lepas waktu meliput adalah mba Adisty Febrianty yang mewakili PT Bank Bukopin, Tbk. Waktu keluar ruangan presentasi, mba adis lari dengan menenteng sepatunya yang dibarengi dengan teriakan rekan-rekan yang menghadiri untuk memberikan support kepada mba adis. Kekompakan kelompok mereka membuat kami tahu bahwa mba adis adalah orang yang supel, gokil dan membuat orang yang disekelilingnya tertawa. Waktu kami menanyakan selama presentasi apakah lancar? Jawabanya Gila dan komat-kamit mantra yang dia ucapkan yang membuat kami bertambah aneh bercampur lucu. Mba adis bercerita sewaktu presentasi agak sedikit gugup, tapi alhamdulilahh lancar dan waktu pertanyann Fish Bowl mba adis mendapat pertanyaan “tiga tanggung jawab yang diemban sebagai Desk Control?” dan langsung dia jawab…SLI…SLI….SLI. Selama kami meliput ICCA 2015 bisa disimpulkan bahwa peserta yang paling terkocak yang pernah kami temui adalah mba adis..prook..prok..prok…
Di hari terakhir kompetisi ini kami temukan suasana yang berbeda, seperti keajaiban. Betapa tidak, ketika kami sedang mewawancarai salah satu perwakilan dari PT KAI untuk kategori Team Leader CS yang bernama Fadil, tiba-tiba seseorang berkostum wiro sableng menghampiri dan menyapa dengan ceria. Pada awalnya kami berfikir bahwa mereka satu perusahaan karena terlihat sangat akrab, ternyata pria berkostum wiro sableng tersebut adalah Dian, perwakilan dari PT Telkom untuk kategori customer service. Dan hasil dari obrolan cantik kami, kami ketahui bahwa mereka mulai bersahabat sejak bertemu pada training kompetisi TBCCI 2015, ajaib, mereka dipertemukan melalui ajang kompetisi yang penuh persaingan ini. Padahal keakraban mereka seperti keakraban sahabat yang mengenal sejak SMP lhoo. Selain itu Dian juga sangat akrab dengan peserta lain dari PT KAI. Dan ketika kami tengah asik berbagi cerita, muncul Ibu Ria peserta dari Perusahaan Gas Negara yang ingin berfoto bersama dengan Fadil dan Dian.
Keseruan yang menggambarkan betapa erat persahabatan yang terjalin antar peserta juga terlihat jelas pada peserta kami dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ketika ada salah satu rekan yang akan memasuki ruangan, peserta lain akan memberikan dukungan, doa dan pelukan. Serta menyakinkan bahwa mereka mampu. Pun ketika mereka sudah selesai presentasi, para peserta disambut meriah oleh rekan dan di peluk ramai-ramai. Kelegaan dan kebanggaan terlihat jelas, baik di wajah peserta ataupun pendukung usai 15 menit yang menegangkan, buah dari kerja keras mereka selama 5 bulan terakhir. Mereka mengekspresikan kelegaan mereka dengan keseruan berfoto bersama.
Dari begitu banyak peserta yang kami wawancarai, mereka memiliki keyakinan akan diri masing-masing. Mereka tidak hanya berharap atau sekedar bermimpi bahwa akan bisa melewati kompetisi ini dengan baik. Tapi mereka berusaha sebaik dan semaksimal mungkin hingga batas akhir kemampuan mereka. Seperti kata pepatah, kita harus bangun dari mimpi untuk membuat mimpi kita menjadi kenyataan. So, stop wishing and start doing.
You must be logged in to post a comment.