Alyah Amalia
Riuh rendah peserta lomba memenuhi aula lantai tujuh di Kalbis Institute. Masing-masing sibuk dengan pikirannya, kecemasan-kecemasan yang bergumpal menjelma awan yang tak kasat mata di atas kepala setiap orang. Ada yang duduk di lantai, ada yang berdiri, dan ada pula yang mondar-mandir. Nitta juga demikian. Ia merupakan salah satu dari banyak peserta yang sedang menanti giliran mempresentasikan karyanya di depan juri. Pikirannya galau, hatinya deg-degan, takut lupa dengan bahan presentasinya. Sesekali ia berdiri dan melatih gaya presentasinya.
Menit demi menit berlalu, tekanan terasa merambati dinding sebelum akhirnya menguap memenuhi ruangan. Di salah satu sudut, terlihat beberapa perwakilan dari Kring Pajak berkumpul bersama. Terkadang mereka saling mengoreksi, tertawa bersama, kemudian saling menyemangati ketika salah satu mendapat giliran. Nitta mendapat giliran terakhir.
Perempuan yang memiliki nama panjang Nitta Sestra Afdya ini berasal dari Lubuk Pakam, Sumatera Utara. Di kota itu jugalah, ia menghabiskan sebagian besar masa mudanya untuk menimba ilmu sebelum melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Ibu dari dua orang anak ini adalah salah satu perwakilan dari Kring Pajak dalam lomba TBCCI 2018.
Bagi semua orang, sosok ibu pasti selalu melekat di hati. Segala jerih payah dan cucuran keringat dari sang ibu bagi keluarga tidak akan pernah terbalas tuntas. Apalagi dalam hal ini, Nitta tak hanya menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga, ia juga bekerja dan memiliki karir.
Keseharian Nitta diawali dengan bangun pagi-pagi buta. “Setiap pagi aku sudah bangun jam empat. Rasa-rasanya ayam jantan kompleks rumah pun kalah dalam hal bangun pagi,” cerita Nitta saat wawancara. Jadwal paginya amat padat. Dimulai dari masak untuk anak dan suami, menyiapkan keperluan suami sebelum berangkat bekerja, membangunkan anak-anak, memastikan mereka sudah mandi dan makan, dan setelah semua selesai, barulah ia mempersiapkan diri untuk bekerja.
Nitta merupakan salah satu dari sekian banyak ibu tangguh di luar sana. Tak hanya menjalankan karir, ia juga mampu memosisikan diri sesuai kodratnya sebagai seorang ibu maupun istri. Tidak saja membutuhkan energi besar setiap hari, tapi juga membutuhkan pengorbanan yang tinggi. Pengorbanan untuk tidak menghabiskan seluruh waktunya bersama anak-anak dan suami, karena ia juga memiliki kewajiban untuk bekerja.
Dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari sebagai agen Kring Pajak, tantangan terbesar yang dia hadapi adalah memahami begitu banyak peraturan perpajakan. Selain itu, rutinitas memberikan pelayanan yang begitu tinggi terkadang membuat motivasinya menurun.
Oleh karena itu, Nitta selalu berusaha mengikuti setiap In House Training yang dilakukan hampir setiap minggu di kantor. Juga, ia memotivasi diri dengan tetap menjalankan hobi yang sudah ditekuni sejak bangku kuliah, yaitu cake decorating dan photography.
TBCCI, singkatan dari The Best Contact Center Indonesia, adalah sarana perlombaan untuk mencari agent Contact Center terbaik. Didirikan sejak 2003, forum ICCA telah banyak berkontribusi pada pertumbuhan Contact Center di Indonesia. Visi ICCA sendiri terdiri dari satu buah kalimat yang begitu menarik, “Its form of notable Industry Contact Center with professional resource as part of National Development.”
Kalau kita renungi, kalimat tersebut sebenarnya gambaran bahwa ICCA dibentuk sebagai sarana untuk membangun semangat kebersamaan antar agent Contact Center. Di forum ini para agent dapat berlomba dalam kebaikan dan menjadi pribadi yang kompeten dan profesional.
ICCA telah menjadi ajang berbagi kreatifitas Contact Center di Indonesia. Agent-agent yang berlomba mengikuti ajang ini merupakan representasi terbaik dari masing-masing instansi dan perusahaan. Bahkan juri yang hadir sendiri merupakan para praktisi Contact Center dan Akademisi dari berbagai institusi.
Ketika ditanya apa harapan Nitta dengan mengikuti lomba ini, jawabannya sangat menggugah, “Aku hanya ingin mengenalkan citra yang baik dari instansi DJP kepada orang lain. Selama ini, citra yang ditampilkan oleh media massa kepada masyarakat sering kali tidak berimbang.” Dan ia juga menambahkan, “Semoga acara TBCCI 2018 berjalan lancar dan dapat terjalin silaturahmi antar instansi yang mengikuti ajang perlombaan ini.”
Panggilan dari dalam ruangan terdengar. Yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Nitta berdiri. Ia merapikan baju yang dikenakan, batik biru yang terlihat begitu indah. Teman-teman berkumpul di sekitarnya. Mereka berdoa sejenak sebelum berteriak memberi semangat kepada Nitta. “Tulus, Tuntas, Berkualitas!” pekik mereka.
Nitta berjalan memasuki ruangan dengan langkah kecil-kecil. Tak ada yang tahu bagaimana gemuruh dalam dadanya. Namun yang pasti, kepalanya ditegakkan, pandangan tertuju ke depan. Saatnya untuk memberikan yang terbaik setelah latihan berbulan-bulan demi institusi tercinta, Direktorat Jenderal Pajak.
You must be logged in to post a comment.