Alyah Amalia
Derap langkah Peserta, supporter bahkan juri sudah terdengar ketika mereka mulai menapaki lantai 7 Gedung Kalbis Institute pagi ini. Dari setiap langkah kaki dan binaran mata ada harapan, semangat, dan tekad menuntaskan perjuangan mendapatkan posisi utama, menjadi nomor satu. “Datang, Menang!” dua kata yang pastinya ada di dalam hati setiap peserta yang mengikuti The Best Contact Center Indonesia 2016.
Sang Penentu
Tak jauh beda dengan para peserta, untuk para juri yang ikut mendukung ajang The Best Contact Center Indonesia 2016 ini pun diwajibkan untuk melakukan registrasi di meja yang telah dipersiapkan oleh panitia. Yang membedakan adalah setelah registrasi mereka memasuki ruangan sesuai dengan kategori yang telah ditentukan, lalu melakukan briefing mengenai penjurian yang akan dilakukan.
Banyak diantaranya yang sudah beberapa kali melakukan penjurian untuk The Best Contact Center Indonesia ini. Tak sedikit pula yang taun ini baru ikut melakukan penjurian. Bapak Wahyu Novian, adalah salah satunya. Di hari ketiga ini beliau menjadi juri untuk kategori Back Office dan QA. Beliau memaparkan ada beberapa point yang di nilai di kategori individual ini, diantaranya yaitu penilaian, konten materi yang di sampaikan, presentasi dan fish bowl. Namun untuk persentase terbesar terdapat pada penilaian presentasi. Setelah keluar dari “ruang eksekusi” tak sedikit dari peserta yang mengeluhkan tentang pertanyaan yang mereka dapatkan dari fish bowl. Terdapat peserta dengan kategori Back Office yang mendapatkan pertanyaan mengenai recording, padahal menurutnya pertanyaan itu seharusnya untuk kategori QA. “sepertinya pertanyaan di dalam fish bowl itu umum, jadi ketika kita mendapatkan pertanyaan diluar kategori yang kita ikuti, kita harus tetap tenang agar dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan baik.” Bapak Wahyu memberikan sedikit tips untuk peserta yang saat itu belum tampil untuk presentasi. Beliau mengatakan, untuk kategori QA hanya terdapat 4 orang peserta jadi setiap peserta dikategori itu memiliki kesempatan untuk mendapatkan medali.
Katakan Cinta Sampai Tangis bahagia Menghiasi TBCI 2016
Ketika Jam istirahat berlangsung, ada kejadian yang diluar dugaan. Seorang peserta dari Pertamina yaitu yusuf melamar seorang gadis. Kejadiannya berlangsung di tempat Photobooth kedua, disaksikan oleh Bp. Andi Anugrah selaku ketua ICCA, para panitia, Suppoerter dan peserta lainnya. Sontak saja suasana di lantai 7 gedung Kalbis Institute itupun menjadi riuh gemuruh, ratusan pasang mata menjadi saksi seorang pria sejati meminang wanita terkasih.
Lain lagi yang dialami Dita, hal yang ia lakukan ketika keluar dari ruangan presentasi adalah melepaskan stilletonya. Peserta kategori Back Office ini aslinya seorang wanita yang tomboy. Namun demi presentasi yang akan ia lakukan, ia rela memakai rok dan stiletto yang tingginya sekitar 6cm.
Adapula Rahmaniar Agustin atau yang lebih akrab disapa rara, ketika keluar dari ruang presentasi tangisnya meledak, bukan tangis kekecewaan tapi lebih kepada tangis lega puas karna telah melakukan yang terbaik di depan juri.
Juru Foto
Dibalik kemeriahan The Best Contact Center Indonesia 2016 ini ada seseorang yang selalu di mintai tolong oleh peserta untuk mengabadikan momen yang sangan penting ini. Mas Dasa, dia ditunjuk oleh panitia untuk menjadi photographer di TBCCI tahun ini. Sejak pagi sebelum peserta berdatangan ia telah berada di lokasi acara, tidak ada persiapan khusus untuk melakukan sesi foto di acara ini, yang harus di perhatikan adalah kameranya harus berfungsi degan baik, dan para peserta yang akan foto harus membawa lembaran kertas yang menjadi bukti dari panitian bahwa orang itu adalah peserta yang mengikuti TBCCI ini dan belum pernah melakuakan sesi foto sebelumnya, foto yang ia ambil ini adalah untuk malam penghargaan yang akan diadakan di Hotel Bidakara, Jakarta pada 26 Agustus 2016 mendatang.
You must be logged in to post a comment.