ICCA Indonesia
Sudahkah Anda tersenyum hari ini?
Kekuatan senyum merupakan suasana hati seseorang yang dapat menentukan bagaimana keadaan orang tersebut secara fisik. Karena muka muram tidak akan menyelesaikan masalah ataupun persoalan. Di hari Rabu yang kelihatannya matahari terik sekali, hari ketiga ajang The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) 2016 dimana setiap peserta harus membekali diri secara total, hari ini ada banyak senyum yang bertaburan, lebih ramah, lebih bersahabat dan sudah lebih rileks. Bahkan kebersamaan pun sudah mulai terjalin antar sesama peserta kompetisi.
Ada satu hal yang berbeda dari panitia, hari ini panitia menggunakan kostum putih abu-abu. Apakah karena efek hari Rabu? Ternyata bukan!! Salah seorang panitia mengungkapkan dresscode yang dipilih bukan karena hari Rabu tapi setiap harinya kostum memang berbeda-beda. Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yang terlihat kaku dan menegangkan, hari ini ini sudah jauh lebih santai dan meriah, dan semoga hari berikutnya semakin menyenangkan.
Tirai Back office
Kebanyakan orang jika ditanya sewaktu kecil, cita-citanya ingin jadi apa saat besar nanti? Mayoritas jawabannya ingin jadi dokter, polisi, atau pilot. Ketika beranjak remaja, jawabannya lebih variatif, ingin jadi perancang busana, guru, atau bahkan ingin menjadi orang yang terkenal. Bagaimana ketika sudah kuliah? Apakah berubah? Tidak ada yang memiliki cita-cita ingin menjadi seorang Back office (BO) meski demikian tidak ada salahnya juga jika profesi itu dijadikan sebagai cita-cita. Siapa bilang menjadi seorang back office itu hanya seputar dunia sistem dan jaringan? Pekerjaan back office bukanlah pekerjaan yang mudah dan sepele.
Menjadi back office dituntut bekerja dengan seluruh organ, mata untuk melihat layar komputer, mulut berbicara dengan nada yang baik, otak yang harus cermat berfikir dan bertindak,tangan yang membuat laporan, dan hati yang harus selalu mengontrol perasaan.
Menurut Yulia Wida Astuti salah satu peserta yang sudah lama menekuni dunia back office di Astraworld, pekerjaan yang ia emban saat ini adalah pekerjaan yang cukup membuatnya menari setiap hari. Selain melakukan fungsi supporting dan monitoring ia juga harus mampu mengatasi sistem yang sedang bermasalah. Suatu tantangan, yang tak jarang membuatnya menggelengkan kepala, ketika sistem bermasalah dan sumbernya tidak berasal dari faktornya internal tetapi dari partner kerja.
Satu hal yang membuatnya termotivasi untuk ikut ajang bergengsi TBCCI ini, ia ingin menunjukkan apa yang ia punya dan ingin mewujudkan mimpinya. Impiannya tentu saja menjadi yang terbaik. Di kompetisi ia bisa mewujudkan mimpi menjadi seorang pemenang. Menurut Widi, demikian Yulia Widi Astuti akrab disapa, untuk menunjukkan kita bisa atau tidak, berkualitas atau tidak, kita harus berkompetisi. Apakah takut? Pasti!! Dalam kompetisi apapun itu, ketika kita berani memutuskan untuk ikut di dalamnya berarti kita sudah memutuskan menjadi seorang yang berani. Ya, karena tidak semua orang berani untuk mengikuti suatu kompetisi tertentu. Mulai dari yang meremehkan dirinya sendiri karena tidak bisa, rasa malas, atau beribu alasan yang lain. Selain itu dengan mengikuti kompetisi, kita akan melakukan percepatan alias akselerasi untuk meningkatkan kompetensi diri .
Mengikuti kompetisi-kompetisi semacam itu akan mempertemukan kita dengan banyak orang-orang hebat bahkan seringkali lebih hebat dari diri kita sendiri. Hal ini dapat melatih diri kita untuk bisa berjiwa besar karena kalau kata orang, “di atas langit masih ada langit lagi.”
Harapannya semoga akan ada bibit-bibit baru yang akan ikut dalam kompetisi selanjutnya sehingga ajang ini akan terus menjadi wadah untuk menunjukkan kemampuan diri. Meski menari adalah hobi terbaiknya tapi back office menjadi dunia nyatanya saat ini.
Apa pendapat mereka?
Banyak alasan motivasi berprestasi mengikuti ajang TBCCI ini. Salah satunya adalah ajang untuk unjuk gigi bagi mereka yang berprestasi dibidangnya sehingga mereka memutuskan untuk ikut dan berjuang mewujudkan mimpi menjadi yang terbaik. Dalam ajang ini ada banyak orang-orang hebat yang berkompetisi dengan berbeda cara, berbeda ilmu dan berbeda pengalaman. Dan yang menariknya lagi, ajang ini memberikan penghargaan yang begitu berharga. Setidaknya predikat silver harus berhasil mereka raih. Jadi bukan sembarangan kompetisi dan ada harga mahal yang harus dibayar. No Pain, No Gain!
You must be logged in to post a comment.