ICCA Indonesia
Dengan kain ulos melilit di pinggang dan slide awal presentasinya yang bergambar Sisingamangaraja XII, presentasi Simon terlihat menarik. Bukan hanya penampilan dan slide presentasinya saja yang menarik. Cara membawakan dan isi presentasinya pun sangat menarik.
Nama lengkapnya Simon Petrus Hutasoit, dia merupakan team leader inbound untuk BNI Life Insurance. Dia mengungkapkan alasannya mengapa terjun ke dalam dunia contact center. Alasannya ada tiga, yang pertama adalah dia mengingat pesan dari ayahnya bahwa hidup di dunia ini 80% adalah untuk melayani. Pertama melayani Tuhan, kedua melayani orang tua, dan ketiga melayani nasabah BNI Life Insurance. Alasan kedua adalah dengan background pendidikannya di Universitas Negeri Jakarta jurusan Sastra Indonesia, maka akan sangat tepat jika digunakan untuk saling berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Sedangkan alasan ketiga adalah dia menyukai bekerja di dalam tim, karena dengan kerja tim dia akan mengetahui kekurangan dirinya dan bagaimana cara untuk mengembangkan dirinya.
Simon lahir di Jakarta, 24 tahun yang lalu, mengawali karirnya sebagai customer service officer junior pada bulan April 2013. Kemudian pada bulan Agustus 2013 menjadi CSO senior. Karirnya yang cepat naik dibuktikan lagi pada bulan Maret 2014 sebagai team leader inbound.
Sebagai seorang team leader, Simon dihadapkan dengan beberapa tantangan antara lain dengan performance CSO, karakteristik CSO, dan tantangan pribadi yang dia sebut sebagai SPACE. Pada performance CSO, dia harus memastikan bahwa key performance perusahaan harus terlaksana. Kemudian pada karakteristik CSO dia harus mengetahui berbagai karakter agent, suasana hati mereka, karena apapun yang terjadi pelayanan terhadap pelanggan dan kepuasan pelanggan harus diutamakan. Kemudian untuk tantangan pribadi yang dia sebut sebagai SPACE (skill, product knowledge, and consistency) dia mengaku harus meningkatkan ketiga hal tersebut agar bisa menjadi role model bagi para agent.
Ide-ide yang dia cetuskan untuk menghadapi tantangannya antara lain adalah Sumatra, Horas, dan Batik. Sumatra merupakan kependekan dari sub mapping strategy, dimana Simon melakukan daily checklist untuk memantau kinerja para agent. Namun, bukan Simon sendiri yang harus turun tangan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Simon menunjuk CSO yang berprestasi untuk mengisi daily checklist, dan mengganti CSO tersebut dua minggu sekali. Ide kedua adalah Horas, yang merupakan kependekan dari home role system, dimana para agent harus feels like home ketika bekerja. Ketika agent merasa nyaman, maka produktivitas pekerjaan akan meningkat, dan kepuasan nasabah ada di tangan mereka. Ide ketiga adalah Batik, yang merupakan kependekan dari back to basic, dimana dalam satu jam sehari dilakukan live monitoring dan mendengarkan para agent.
Untuk meningkatkan kemampuan dirinya, Simon juga terus melakukan kegiatan pengembangan diri. Seperti misalnya training product, personal training, mentoring untuk CSO, seminar, dan mengikuti organisasi Be Life dari BNI Life Insurance.
Prestasi pun sudah banyak ia torehkan antara lain sebagai Best Team Leader untuk bulan Juli, September, Oktober, November 2014, dan Januari 2015, Best Team untuk bulan Juni 2014, Best Team Leader of The Year tahun 2014, dan pemenang Platinum untuk ajang The Best Contact Center Indonesia sebagai agent inbound regular tahun 2014. Selain itu dia juga piawai menyanyi yang dibuktikan dengan juara dua menyanyi dan best performance pada acara ulang tahun BNI yang ke-18.
Terakhir, dia menyebut tentang dirinya sendiri sebagai BATAK. Artinya adalah Bangga Akan prestasi team leader yang Aktif dan penuh Kreatifitas. Memang pantas jika Simon menorehkan banyak prestasi. (MZ)