Alyah Amalia
“Masih di tempat yang sama, dengan orang yang sama, dan visi yang sama”. Kira-kira kalimat tersebut yang dikemukakan dua sejoli Trisno Ardi dan Andre Adikurnia, perwakilan PT Pertamina (Persero) dalam kategori lomba talent video. Keduanya memiliki visi yang sama dalam ajang The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) 2018 yaitu memberikan hasil yang terbaik demi nama perusahaan tercinta. Memasuki hari keempat ajang TBCCI di Lantai 7 Gedung Kalbis Institute, Jakarta Timur, Kamis (12/07/2018) menjadi hari terakhir perjuangan mereka dalam kompetisi kategori video tersebut.
Kamera, tripod, laptop, dan atribut lainnya menjadi teman yang tak pernah mereka tinggalkan selama empat hari ke belakang. Mereka wara-wiri merekam setiap kejadian dan membidik gambar untuk bahan dokumentasi pembuatan video. Sebagai tim, dalam proses pembuatan video, Trisno dan Andre saling membagi tugas. Trisno bertugas untuk mengumpulkan bahan video dan wawancara sementara Andre bertugas dalam proses editing video. Keduanya kompak menjalankan tugas dan peran masing-masing. Untuk menghindari rasa penat, Andre dan Trisno sesekali bergantian melakukan tugas.
Hal yang paling berkesan selama proses pembuatan video bagi Andre, laki-laki yang lahir di Batam ini ialah saat melakukan proses wawancara dengan para peserta. Setiap peserta memiliki perspektif atau cara pandang yang berbeda. Apalagi dunia contact center termasuk dunia baru untuk Andre dan Trisno. “Proses wawancara dari berbagai peserta, menambah informasi dan pengetahuan mengenai contact center. Saya jadi paham ternyata contact center itu bukan hanya soal telepon antara agent dengan pelanggan melainkan lebih dari itu”, tutur Andre. “Selain itu, menjadi seorang agent juga membutuhkan kemampuan yang baik dalam menghadapi orang lain. Menurut saya ini hal yang paling hebat, agent-agent harus bisa menahan mood tetap baik, emosi, dan urusan pribadi untuk tetap melayani konsumen dengan baik”, Trisno menambahkan.
Tergabung dalam satu tim, membuat kedua lelaki yang senang travelling ini saling mengenal pribadi masing-masing. Andre dengan sifatnya yang taktis ingin serba cepat sedangkan Trisno dengan sifatnya yang hati-hati dan perfeksionis. Kedua sifat yang saling berkebalikan tersebut menjadi kekuatan Tim Pertamina dalam kompetisi pembuatan video. Terkadang, mereka berdua saling berdebat dengan pendapatnya masing-masing dan tak lama kemudian saling mencair karena menemukan titik temu diantaranya.
Hari terakhir ajang TBCCI 2018, memberi banyak rasa dan meninggalkan banyak kesan dan kenangan. Andre dan Trisno menemukan teman dan keluarga baru. Lewat bidikan gambar, Trisno mengaku bisa berkenalan dengan banyak orang. “Iya awalnya ada peserta dari perusahaan lain minta difotokan kemudian jadi kenalan. Di sini saya menemukan banyak wajah baru yang menjadi teman baru bahkan keluarga baru”, pungkasnya. Hal serupa dirasakan oleh Andre, “Ajang yang dilaksanakan ICCA memang banyak sekali dampak baiknya, saya jadi makin tahu secara holistik tentang contact center, bisa kenalan dengan peserta lain, bahkan mendapatkan pujaan hati baru”, serunya sambil tertawa.
Meskipun masuk ke dalam kategori lomba video yang identik dengan “orang di balik layar”, Andre dan Trisno mengaku tetap senang bisa menghasilkan karya visual yang dapat dinikmati banyak orang. “Dibalik sebuah karya, penampilan, bahkan perusahaan selalu ada orang-orang dibalik layar yang ternyata sangat berperan. Jadi kategori talent seperti video dan writing ini sangat melengkapi kategori lainnya”, jawab Trisno.
Dari istilah “orang dibalik layar” ini, Trisno dan Andre mengingat akan vitalnya peran agent yang melayani konsumen di balik telepon atau media lainnya. Para agent menjadi orang-orang dibalik layar yang menjalankan fungsinya sebagai garda terdepan sebuah perusahaan. Para agent mendukung terciptanya komunikasi antara perusahaan dengan konsumen.
PT Pertamina (Persero) (IN & RF)
You must be logged in to post a comment.