Published on 16 May 2015

Lahir untuk Menang

Words by:
avatar

Alyah Amalia


Reportase Team PermataTel

Semangat Sang Pandu Contact Center
Panas yang menyengat tak menyurutkan langkah para peserta Jambore ICCA 2015 berlaga memamerkan Ketangkasan, Kecerdasan, Kerapihan, Kebersihan dan Ketahanan Tenda mereka. Hari masih pagi, namun matahari serasa tepat diubun-ubun. Upacara pembukaan dipimpin langsung oleh Andi Anugerah selaku pimpinan tertinggi ICCA, dilanjutkan dengan doa bersama dan briefing pendirian tenda.

Peserta Jambore

Tahun ini, Jambore ICCA diikuti oleh 14 team dari berbagai perusahaan Contact Center, antara lain :

Kavling 1. Team PT KAI dengan kostum setelan training biru tua garis orange, topi dan kerudung orange, sepatu seragam hitam putih.

Kavling 2 . Team ASSA Rent dengan kostum celana panjang kantong warna coklat, manset kuning, kaos hitam strip kuning, topi rimba bundar warna hijau

Kavling 3. Team Hallo BCA 1 dengan kostum setelan training celana biru, kaos putih lengan panjang berstrip biru putih biru, bertopi hitam dan memakai scraft dileher berwarna krem.

Kavling 4. Team Mandiri Call 1, dengan kostum kaos lengan pendek berwarna putih, dengan celana panjang jeans, bertopi biru dan sepatu seragam berwarna putih merah.

Kavling 5. Team Bea Cukai, dengan kostum kaos lengan pendek berwarna biru muda bergambar dasi dan celana training berwarna biru berstrip putih, dilengkapi dengan topi berwarna hitam, sepatu seragam berwarna biru muda berstrip putih, dilengkapi dengan scraft warna ungu.

Kavling 6. Team Telkom, dengan kostum kaos putih lengan pendek berkerah warna merah dan memakai topi berwarna merah.

Kavling 7. Team Astra World 1, dengan kostum kaos lengan pendek berwarna putih biru dengan logo Astra World, dan celana training berwarna biru dongker dilengkapi topi berwarna abu-abu hitam berlogo ICCA.

Kavling 8. Team Hallo BCA 2, dengan kostum kaos lengan panjang berwarna putih dengan strip dilengan berwarna hitam merah, dilengkapi dengan scraft merah bata serta memakai topi senada.

Kavling 9. Team Mandiri Call 2,  dengan kostum bertema pendaki gunung, celana gunung berwarna abu-abu,dengan memakai topi rimba berwarna hitam, dan  rompi berkantong warna coklat berlogo Bank Mandiri. Penampilannya kompak hingga mengenakan sepatu adventure warna coklat, dilengkapi scraft warna merah maroon.

Kavling 10. Team Indosat, dengan kostum kaos kuning berlogo Indosat – ICCA, dan celana pendek army look warna coklat, serta mengenakan topi kuning berlogo senyuman khas indosat dilengkapi scraft berwarna hijau.

Kavling 11. Team AstraWorld 2, dengan kostum yang sama dengan Team Astra World 1. Sesekali kedua team tampak berkumpul menjadi satu dan meneriakkan yel-yel yang sama.

Kavling 12. Team BI dengan kostum kaos bertuliskan Rupiah Keren dengan gambar bendera Merah Putih kecil dan celana training berwarna biru serta kompak mengenakan sepatu  yang sama berwarna biru.

Kavling 13. Team Call Panin, dengan kostum kaos lengan panjang berwarna merah menyala bergambar naga kuning ala Tionghoa, memakai celana hitam dan mengenakan topi berwarna putih.

Kavling 14. Team Kring Pajak, dengan kostum kaos berwarna putih dengan lengan warna merah, dan celana berwarna hitam, memakai topi berwarna merah, dilengkapi scraft hitam bertuliskan Jambore ICCA.

Sejarah Jambore

Berbicara tentang Jambore, tak lengkap jika tidak menengok pada sejarah ditemukannya istilah Jambore. Dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) arti dari jambore adalah pertemuan besar para pramuka; diambil dari berbagai sumber.  Menurut Kamus Oxford Kanada etimologi dari Jambore sudah ada pada abad ke-19 yang tidak diketahui asalnya, penyair Robert W. Service menggunakan istilah ini jauh sebelum Jambore Dunia pertama terselenggara. Istilah Jambore disebut juga dalam lagu berjudul Athabaska Dick yang dipopulerkan oleh Rolling Stone, yang dipublikasikan pada tahun 1912. Pada saat itu, kata Jambore berarti sebuah pertemuan besar yang gaduh (riuh).

Bapak Pandu Dunia, Baden-Powell pernah ditanya mengapa ia memilih kata Jamboree ? Beliau menjawab, Apa lagi yang akan Anda sebut? Meskipun demikian, hal dasar yang diyakini di dalam Kepanduan bahwa kata itu diciptakan oleh Baden-Powell.  Kata Jombore itu sendiri memiliki beberapa kemungkinan asal-usul, mulai dari Hindi ke Swahili untuk dialek asli Amerika. Hal ini juga dikatakan bahwa kata Jambore berkaitan dengan kata Corroboree, istilah dari suku Aborigin Australia untuk setiap hal yang dianggap perkumpulan yang berisik yang dilakukan pada malam hari atau gangguan. Dari sumber lain dikatakan pula bahwa kata Jambore berasal dari Swahili untuk kata hello, jambo, sebagai akibat dari banyak waktu yang ia habiskan disana.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini ICCA juga mengadakan Jambore, yang dinamakan Jambore Contact Center 2015.  Tetap  dilaksanakan di Bumi Perkemahan Cibubur dengan  mengambil lahan seluas ±70m2 x 70m2, lokasi yang dipilih adalah Pendopo Kempi 2. Lokasi Cibubur dipilih mengingat tempat ini mudah dijangkau dengan kendaraan, dengan demikian diharapkan banyak praktisi contact center yang datang memberikan dukungan.

Jambore Contact Center

Jambore identik dengan kegiatan pramuka dan berkemah. Bagi yang pernah ikut organisasi pramuka, tentu pernah merasakan mengikuti perkemahan, dalam bentuk perkemahan Sabtu Minggu atau jambore. Baik perkemahan tingkat nasional atau tingkat kecamatan. Apa saja yang dikerjakan saat berkemah ? Tentunya banyak kenalan, sekaligus ada beberapa lomba yang menarik. Membangun jiwa kerjasama, kompetisi dalam kebersamaan, persahabatan dan kreativitas.

Hal yang sama dilakukan di Jambore Contact Center Indonesia. Kegiatan ini telah berlangsung selama 4 tahun berturut-turut sejak tahun 2011, dan  kembali dilaksanakan pada lomba tahun 2015. Kegiatan Jambore yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Cibubur mengambil jadwal Sabtu dan Minggu.

Dalam kegiatan ini dilaksanakan berbagai macam kegiatan berupa lomba yang memacu kerjasama antar pekerja contact center. Ada lomba yang bersifat ketangkasan (The Best Teamwork), kecerdasan (The Best Smart-Team) serta kreativitas (The Best Creative Team). Dua hari yang tak akan terlupakan oleh seluruh peserta mengingat padatnya kegiatan. Pada hari pertama selain mendirikan tenda peserta juga diajak adu ketangkasan, cerdas cermat serta berbagai kegiatan sampai dengan malam hari. Hari Minggunya kembali akan ada cerdas cermat bagian kedua yang dilanjutkan dengan lomba ketangkasan lainnya.

Lomba ketangkasan mengajak peserta untuk mengumpulkan nilai tertinggi dari berbagai kegiatan. Beberapa lomba yang pernah dilakukan seperti kelereng estafet, bola gila, water estafet atau flying carpet dan labirin. Setiap tahun lomba ketangkasan diubah bentuknya supaya peserta dapat bertanding dengan peralatan baru.

Dalam lomba kecerdasan dilakukan dengan menggunakan metode cerdas cermat. Kegiatan ini dilakukan dengan sedikit olah raga yaitu peserta menjawab soal sambil berlari. Setiap peserta  diberikan soal yang beragam, berupa pertanyaan mengenai pengetahuan umum seputar olah raga, geografi, musik, film, juga soal matematika, bahasa, dan pengetahuan alam.

Membangun tenda adalah salah satu bagian dari kreativitas yang dilombakan. Setiap perusahaan diminta untuk menyelesaikan tenda dalam waktu yang ditentukan, kemudian akan dilakukan penilaian oleh panitia dan pelatih pramuka. Penilaian dilakukan dengan memperhatikan kekuatan, kelengkapan, kebersihan dan penataan tenda. Semua aktivitas membangun tenda harus dilakukan sendiri, tanpa bantuan pihak lain. Waktu yang diberikan oleh panitia hanya 15 menit untuk mendirikan 2 tenda sekaligus. Kerapihan tenda mendapatkan porsi penilaian yang cukup besar, yakni 60%.

Hari ini kegiatan pendirian tenda sempat tertunda karena masih banyak komplain tentang kurangnya kelengkapan tenda, seperti kurangnya tali rafia, besi yang tdk sama panjangnya, dan lain sebagainya. Panitia cukup sabar mencatat kekurangan-kekurangan yang dilaporkan oleh peserta. Setelah menunggu beberapa saat, mobil Bupperta yang mengangkut tenda pengganti berkeliling diikuti oleh panitia yang menurunkan tenda untuk ditukar dengan tenda lama yang dikomplain.
Pada pukul 10.45 sirene berbunyi tanda dimulainya pendirian tenda. Seluruh peserta pun sigap mendirikan tenda. Team Astra World 2 memegang rekor tercepat dengan waktu hanya sekitar 4 menit. Luar Biasa !
12 Team AstraWorld 2 mendirikan tenda di Kav 11

Seperti tahun-tahun sebelumnya, peserta dari masing-masing perusahaan menata lingkungan tenda dengan baik serta tak lupa melengkapi dengan branding produk mereka. Tentunya tendanya harus kuat untuk menjadi tempat menginap, karena jika tidak maka malam harinya mereka akan kedinginan. Begitu juga pernak pernik yang dipasang juga harus terbuat dari bahan yang tidak mudah roboh atau terbang jika tertiup angin.

Semua kegiatan harus diikuti oleh 12 peserta terdiri dari 6 pria dan 6 wanita. Dengan banyaknya kegiatan, pastinya mereka harus mempersiapkan diri dengan baik. Tidak hanya kuat, namun juga harus pintar dan mau bekerjasama.

Kegiatan ini akan memperebutkan 12 medali, yaitu 4 juara per kategori lomba (Platinum, Gold, Silver dan Bronze). Penjumlahan keseluruhan nilai atas 3 lomba tersebut akan menentukan juara umum. Bagi yang juara umum dari ketiga lomba tersebut, akan mendapatkan hadiah berupa perjalanan wisata.

Dari Bumi Perkemahan Cibubur terbersit pesan :

Anda tidak perlu hebat ketika memulai
Tapi, untuk menjadi Hebat anda harus memulai..

Anda tidak harus ahli dalam melakukan sesuatu. Karena Anda akan membangun keahlian itu dari melakukannya.

Selalu Ada HARAPAN Jika selalu BERDO’A,
Selalu Ada JALAN Jika selalu BERUSAHA.

Namun HARAPAN dan JALAN akan tertutup
Jika Hanya Selalu Ada ALASAN…

Pendaki yang sampai ke puncak hanyalah yang Tangguh…
Pejuang yang mencapai keSuksesan hanyalah yang Sabar…
Dan Kita diberi Pilihan menjadi manusia yang mudah Rapuh oleh Tantangan atau justru menghebat seiring Hebatnya Rintangan.

Percayalah, BADAI selalu menyisakan
Pohon-Pohon Terkuat

Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.

MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA…

Demikian pula kompetisi TBCCI  yang saat ini diikuti oleh orang-orang hebat dari kalangan praktisi contact center berpengalaman, hasil akhirnya akan menyisakan “Pohon-Pohon Terkuat” yaitu orang-orang hebat terbaik yang terseleksi secara sistematis dan ketika kembali ke dunia institusi asalnya mereka akan menularkan semangat kompetisi untuk kemajuan institusinya masing-masing.

Bravo peserta TBCCI 2015…lanjutkan terus perjuanganmu..!

 Salam PermataTel