Alyah Amalia
Selalu ada yang unik dari setiap peristiwa. Di The Best Contact Center Indonesia 2015 hal yang cukup menarik perhatian adalah kostum yang digunakan peserta yang unjuk aksi di sesi presentasi. Selama tiga hari sesi presentasi individual tampak beberapa peserta yang mengenakan kostum unik untuk menunjang presentasi mereka.
Di samping terkait dengan materi presentasi, beberapa peserta menuturkan alasan mereka mengenakan kostum – kostum yang tidak biasa. Mulai dari menambah rasa percaya diri, atau menunjang materi presentasi, hingga untuk menunjukkan daerah asal mereka.
Tentunya ada banyak kostum menarik yang terlihat di Balai Kartini hari ini, namun kali ini tim penulis belum berkesempatan untuk meliput semua satu per satu. Dan inilah 10 kostum unik versi AstraWorld, di hari terakhir sesi presentasi individual The Best Contact Center Indonesia 2015.
#10 – Nahkoda
Ketika tim penulis pertama kali melihat partisipan dari Bank BCA ini, tim penulis mengira sang partisipan mengenakan kostum pilot. Karena tertarik melihat seorang pilot perempuan, tim penulis pun mendekati dan mengajak berinteraksi Janice Valicia.
“Jadi tema kostumnya ini, kostum apa? Pilot?” tim penulis mengkonfirmasi.
“Ini nahkoda sebetulnya. Karena saya team leader outbound, yang menahkoda kapal tim saya menuju ke sebuah tujuan bersama,” tuturnya menjelaskan.
Untuk melengkapi kostum nahkodanya, Janice pun membawa sebuah kotak kejutan yang dibuatkan oleh tim rekan kerjanya. “Ini dibuat dari gabus,” ujarnya sambil menunjukkan kotak berwarna kuning tersebut. “Isinya ada pertanyaan-pertanyaan mengenai program-program yang akan dijalankan”, terang Janice.
#9 – Lady Rocker
Penampilan ala lady rocker dibawakan Riasnita Mardiah. Jaket kulit, sepatu boot, ditambah kostum serba gelap melengkapi penampilan peserta untuk kategori Team Leader Outbond dari AstraWorld.
Alasan Iyas, panggilan Riasnita, mengenakan kostum dengan gaya lady rocker karena terinspirasi para rocker dunia. “Seperti Bono U2”, kata Iyas. “Saya senang nyanyi, makanya presentasi saya juga tentang penyanyi-penyanyi terkenal yang menginspirasi, tidak hanya karena mereka terkenal tetapi juga karena kegiatan sosial mereka yang menyentuh sisi kemanusiaan,” tambah Iyas.
#8 – Pembalap
Yuniar Fella Anggraeni dari PT Holcim yang berkompetisi di kategori Telesales memakai kostum pembalap motor. Ketika ditanya mengenai kostum yang ia pilih hari ini, dengan senyum lebar dan semangat positif Fella, nama panggilan Yuniar Fella menjawab, “Hari ini jadi Rider! Pembalap!”
Sambil menenteng helm, Fella yang berbalut kostum serba kuning ini nampak berbinar dan siap tampil.
Ditemani oleh seorang rekan kerjanya, Fella menjelaskan bahwa kostum ini sendiri sudah dipersiapkan sejak sebulan yang lalu dan ia dapatkan dengan cara menyewa. Tepat pukul 08.18, dengan senyum lebar yang sama, Fella pun dipanggil oleh panitia untuk memasuki ruangan presentasi.
#7 – Tentara
Memiliki materi presentasi yang mengangkat perjuangan pahlawan terkenal dari Surabaya, Bung Tomo, Arya Kristina dari PT. Kereta Api Indonesia memilih kostum tentara lengkap dengan sepatu lars.
Ketika ditemui tim penulis usai melakukan presentasi, Arya menyambut dengan terbuka dan menjelaskan lebih lanjut alasannya memilih kostum ini. “Karena saya bertanggung jawab untuk daerah Surabaya dan sampai ujung Jawa Timur, di mana di sana lekat sekali dengan sejarah perjuangan Bung Tomo. Jadi saya angkat tema itu sebagai materi presentasi saya, dan kostum ini dipilih untuk menunjang presentasi saya,” tuturnya.
Lebih lanjut Arya mengutarakan bahwa kostum tentara ini dipinjamkan oleh salah satu direktur PT Kereta Api Indonesia. Suatu hal yang menarik, karena bahkan jajaran tim direksi pun turun tangan meminjamkan wardrobe untuk para partisipan.
#6 – Gadis Bali
Anggun dan cantik. Kesan pertama inilah yang muncul saat penulis melihat Wahyuni sedang mempersiapkan presentasinya di salah satu pojok ruang tunggu Grand Ballroom Rafflesia. Kebaya Bali bewarna putih gading yang dikenakan Yuni, demikian dia akrab disapa, memang disesuaikan dengan tema presentasinya mengenai budaya Bali.
“Kita harus menggunakan pendekatan budaya agar terjadi customer engagement. Bali itu kan kental dengan budayanya, karena itu kita harus menggunakan budaya Bali untuk mendekati pelanggan. Inilah sebabnya saya menggunakan baju adat Bali,” jelas Yuni, yang sehari-hari bertugas sebagai Customer Service Walk-in di PT Astra Honda Motor.
#5 -Tukang Sate Madura
Peserta bernama Agus tampil bak pedagang sate Madura, lengkap dengan kipas dan satenya. Saat ditanya mengenai kostum yang dikenakan, perwakilan PT Telkom ini menjelaskan, kostum yang dikenakannya ini dimaksudkan untuk menunjang materi presentasinya mengenai orang Madura yang bekerja di contact center.
Kostum ini ternyata merupakan milik Agus pribadi, sementara untuk dandanannya Agus dibantu rekan kerja yang merangkap sebagai make up artist.
“Satenya cari di mana pagi-pagi?” tanya tim penulis yang penasaran dengan sate yang dibawa Agus. Karena hari masih pagi, tim penulis merasa agak sulit menemukan tukang sate berjualan sejak pagi hari. Menanggapi pertanyaan ini, Agus menjawab satenya dipersiapkan oleh rekan sekerjanya. Ternyata di PT Telkom ini kerjasama tim sangat solid, anggota tim saling bantu membantu mempersiapkan kebutuhan wakil-wakil perusahaan.
#4 – Fadhil The Explorer
Peta… Peta… Peta…. Ada Dora The Explorer di The Best Contact Center Indonesia 2015? Oh, bukan…yang ini namanya Fadhil, nama lengkapnya Moh. Fadilah Dwi Permana. Dari ujung rambut sampai ujung kaki, kostum yang dikenakan peserta kategori Team Leader Customer Service dari PT Kereta Api Indonesia, sangat matching, semuanya dalam nuansa khaki.
“Kostumnya beli, sewa, atau bikin sendiri?” tanya tim penulis.
“Baju, sama topinya beli. Sepatu dan teleskop aja yang pinjem, soalnya harganya mahal kalo beli,” jelas Fadhil.
Saat ditemui tim penulis AstraWorld di photobooth, Fadhil tengah bergaya dengan peta dan teleskopnya. Ketika diminta bergaya, Fadhil tanpa malu-malu langsung beraksi dengan propertinya. Ia pun menunjukkan peta yang dicetak sendiri. “Presentasi saya temanya tentang film Madagaskar, di peta ini isinya juga tentang Madagaskar,” tambah Fadhil sambil memperlihatkan peta yang ia buat sendiri tersebut.
#3 – Baju Adat Minang
Berkompetisi di kategori Agent Customer Service, Ria Agnesti dari PT Sinar Mas Land terlihat sangat menarik perhatian dengan kostum Minang-nya. Duduk di kursi menunggu giliran, Ria terlihat ramah dan tenang. Menurut pengakuan Ria, persiapan untuk dandan hari ini sudah dimulai sejak pukul 5 pagi meski kompetisinya sendiri baru dimulai pukul 8.
“Memang sejalan dengan presentasi aku. Selain itu aku sendiri memang asalnya orang Padang asli, jadi nyaman menggunakan kostum Padang, menambah kepercayaan diri juga,” jelas Ria ketika dimintai pendapatnya tentang alasan memilih kostum ini. Namun kostum Minang ini bukan milik pribadi. Ria mengaku menyewa kostum Minang-nya demi acara hari ini.
#2 – Wiro Sableng
Satu lagi partisipan dari PT Telkom yang mengenakan kostum luar biasa pada presentasi hari ini, Nurdiana yang lebih memilih dipanggil Dian. Dengan kostum Wiro Sableng lengkap dengan kapaknya, Dian terlihat sibuk berfoto ria usai presentasi. Sikapnya yang ramah dan supel pun mengundang orang lain untuk foto bersama dengannya.
Ketika ditemui tim penulis, Dian dengan terbuka dan senyum lebar pun langsung memperkenalkan diri. Diakui oleh Dian, baju yang dikenakan adalah seragam karate milik pribadi. Namun banyak bagian dari kostumnya yang juga merupakan pinjaman.
“Ini belt, fashion, fashion,” Dian menunjuk ikat pinggangnya yang dari jauh terlihat seperti ban hitam bela diri, namun jika diamati lebih seksama ternyata adalah ikat pinggang wanita berbahan karet dan berkait logam. Ia pun tertawa riuh ketika tim penulis menyadari belt tersebut. “Kalo celana nih bikin sendiri,” ujarnya melanjutkan pembicaraan, masih diselingi tawa renyah, “Dan sandal gunungnya baru.”
Ketika memperhatikan sandal gunung yang dimaksud, tim penulis pun menyadari satu hal. “Itu talinya, pakai tali sepatu?” tanya tim penulis. Tak urung, Dian pun terbahak mengiyakan.
Sambil menunjukkan kapak 212 khas Wiro Sableng, Dian kemudian melanjutkan penjelasan mengenai kostumnya. “Kapaknya bikin sendiri nih. Bikin dari sebulan yang lalu”, lanjut Dian.
#1 – Peramal Gipsi
Busana yang dikenakan langsung menarik perhatian penulis. Apalagi ketika perempuan cantik ini menunjukkan kedua tangannya. Penuh aksesoris. Bahkan empat jari tangannya dihiasi batu akik. “Ini koleksi suami saya. Kalo kalung, gelang, dan aksesoris lainnya punya ibu saya dan temen-temen”, jelas Marta Dewi, perwakilan dari PT Telkom.
Partisipan di kategori Work Force Managmenet (WFM) ini memilih kostum peramal sebagai bagian dari materi presentasinya. “Sebagai Work Force Management (WFM), saya harus bertugas meramalkan call maka dari itu saya memakai kostum peramal,” terang Marta.
Menurut pengakuannya, Marta bahkan menggunakan kartu tarot ke ruang presentasi. Saat ditanya apakah bisa meramal menggunakan kartu tarot, dengan lugas Marta menjawab, “Tidak bisa, kartunya punya temen yang bisa main sulap.”