ICCA Indonesia
Menjadi agent prioritas atau agent premium memberikan tantangan tersendiri bagi seorang David Pandapotan Pasaribu. Namun tantangan tersebut dapat dihadapi agent premium Bank Central Asia ini dengan ide dan kreatifitasnya.
Pria yang akrab disapa David ini menceritakan mengapa dirinya terjun ke dunia contact center. Ada tiga alasan utama yang mendasari David terjun ke dunia contact center, pertama adalah karena dunia contact center sangat menyenangkan dan penuh warna, kedua karena career path di dunia contact center sangat menjanjikan , dan ketiga adalah karena lingkungan kerja yang menyenangkan, nyaman, dan kondusif.
David yang merupakan lulusan sarjana akuntansi Universitas Sumatera Utara ini tentu menghadapi banyak tantangan, utamanya karena dia adalah seorang agent premium yang menangani nasabah prioritas. Tantangan-tantangan tersebut dia sebut dengan CAT yang merupakan kependekan dari Customer’s anger, Attitude, dan Team work. Customer’s anger menjadi tantangan yang cukup sulit karena permasalahan yang dihadapi oleh nasabah seringkali membuat nasabah marah-marah, karena menurut mereka seharusnya nasabah prioritas mendapatkan service yang lebih baik. Attitude adalah sikap yang harus dikendalikan oleh David ketika menghadapi komplain-komplain dari nasabah. Sedangkan team work diperlukan untuk menjaga tim tetap solid, terutama tim agent premium.
Tantangan-tantangan tersebut dihadapi oleh pria kelahiran Binjai, 15 Mei 1982 ini dengan ide dan kreatifitas yang unik. Tantangan pertama dia hadapi dengan “simasa” yang merupakan kependekan simak, maaf, solusi, dan apresiasi. Ide ini merupakan runtutan hal yang harus David lakukan, yaitu menyimak komplain nasabah, mengucapkan maaf, memberikan solusi yang tepat sasaran, dan memberikan apresiasi.
Tantangan kedua dia hadapi dengan ide GRAB yang juga merupakan kependekan dari grooming, appreciation board, dan motivation box. Grooming adalah tahap persiapan diri yaitu dengan selalu memperhatikan gesture di depan cermin dan selalu tersenyum dengan tulus. Appreciation board adalah komentar apresiasi dari nasabah yang akan dicetak dan ditempelkan di papan apresiasi untuk terus mencambuk dirinya agar terus memberikan pelayanan yang lebih baik lagi. Sedangkan motivation box adalah salah satu cara yang dilakukan David dengan mengambil satu kartu secara acak dari sebuah tumbler untuk memotivasi dirinya sendiri.
Tantangan ketiga dihadapi David dengan ide OMG yang merupakan kependekan dari outing, meeting team, dan gathering. Tiga kegiatan tersebut sangat efektif untuk mempererat team work dalam tim dimana David berada.
Meskipun sibuk dengan pekerjaan, pria yang memiliki suara indah ini tidak melewatkan kesempatan dan waktunya untuk terus mengembangakan dirinya. Pengembangan diri yang dilakukan David adalah dengan menjadi bagian dari Voice of Halo BCA dan mengikuti benchmarking baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Beberapa penghargaan baik individu maupun tim sudah berhasil dikantongi oleh David dan tim Halo BCA. Penghargaan tersebut antara lain First Winner and Consistent Agent Premium 2015, The Best Customer Service Excellent Award 2014, The Best Singer SCTV Inbox 2014, First Winner BCA Cup Group Vocal 2015, First Winner BCA Cup Soloist 2015, First Winner The Best Contact Center Indonesia 2014 Got Talent, dan Silver Winner The Best Contact Center Indonesia 2014 kategori Agent Inbound.
Pencapaian kinerja David diukur dengan KPI meliputi productivity, service quality, adherance, fatal error, dan attendance. Semua yang diraih David berhasil melampaui target yang ditetapkan perusahaan. Terakhir, David mengungkapkan mengapa dia harus menjadi winner, yaitu karena dia memiliki Idol Factor dalam dirinya. Idol factor ini meliputi innovator, discipline, original, and loyal. (MZ)