Published on 25 July 2017

Hari Kedua: Orang Istimewa

Words by:
avatar

Alyah Amalia

Suasana di photo booth TBCCI 2017 hari kedua

JAKARTA-KLIP DJP. Itu adalah Selasa pagi di Kalbis Institute, hari kedua lomba The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) 2017. Bermula dari beberapa kesalahan yang dilakukan oleh peserta lomba, ia menggelar konverensi pers. Kali ini ditujukan untuk seluruh peserta Kategori Writing, Foto, dan Video. Ia menekankan kembali hal-hal teknis yang sebenarnya sudah pernah dijelaskan sebelumnya, termasuk informasi lain tentang acara hari ini.

Pak Andi Anugrah – sedang mengadakan konferensi pers

Laki-laki itu tampak kasual dengan polo shirt hijau, celana bahan, dan sepatu kets. Jam tangan melingkari pergelangan kirinya. Ia terlihat begitu santai menghadapi pertanyaan dari para peserta. Bicaranya serba-terukur. Sesekali ia membetulkan letak kacamatanya. Dia ketua Indonesia Contact Center Association (ICCA), Andi Anugrah.

“Di Facebooknya harus muncul karena nanti nilainya ada dua, dari Facebook dan Twitter engagement-nya ya,” kata Andi.

Andi menekankan kembali mengenai komposisi penilaian, di mana 20 persennya berasal dari engagement media sosial. Rupanya, beberapa tulisan peserta tidak otomatis muncul di media sosial. Ada juga yang belum mencantumkan foto. Padahal, salah satu syaratnya adalah minimal harus ada satu foto untuk setiap tulisan.

Di kejauhan, saya tanpa sengaja melihat seseorang duduk di kursi roda. Tidak hanya percaya diri dan ceria, ia juga terlihat selalu memberi motivasi untuk teman-temannya. Tak salah lagi, dia pasti salah satu peserta dari kategori yang baru ada tahun ini, Agent Disability. (Saya tak tahu mana yang benar, Agent Disability, atau Agent with Disability, atau Disability Agent.) Saya selalu penasaran dengan orang-orang tangguh sepertinya. Siapa orang di balik ketangguhan itu? Kekasih, misalnya?

Sayang sekali, saya tidak mendapat izin mewawancarainya.

ibu Henny Setyawati – ekspresi kebahagiaan

Beranjak ke tempat lain, saya melihat wajah yang familiar. Henny Setyawati telah selesai dengan penampilannya. Kepala Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan, Direktorat Jenderal Pajak (KLIP DJP) ini, bersaing di Kategori Manager Contact Center – Small. Ia mengaku sangat puas dengan penampilannya. Pasti, kepuasan itu erlihat dari senyumnya yang merekah saat keluar dari ruang presentasi. Ia yakin bisa menyikat platinum di malam penentuan nanti.

“Ada pasti. Kebetulan yang mendampingi saya latihan adalah mas Ahmad Hidayah dan Zulfa Hanna Mas’uda. Mereka support saya dalam melatih diksi, kemudian cara saya berpenampilan supaya presentasinya bagus. Mereka tak segan-segan untuk memberikan masukan dan juga mengkritisi saya. Dan saya seperti inilah hehehe.” tuturnya saat saya tanya tentang orang spesial di balik kesuksesan presentasinya. Henny mengaku ingin seperti teman-teman yang sudah berhasil menjuarai lomba ini. Apa yang telah mereka raih begitu menginspirasi bagi dia.

pak Andi Anugrah – saat sedang diwawancarai oleh peserta lomba

Selain peserta, acara ini tentu tidak bisa lepas dari adanya panitia. Mereka yang berjuang agar TBCCI berjalan sukses. Saya pun kembali kepada Andi Anugrah, selaku ketua panitia. Menurut pengakuannya, ia puas dengan TBCCI tahun ini. Namun, bukan itu pertanyaan utama saya. Melainkan, apakah ada orang spesial di balik suksesnya acara ini?

“Saya kira kalau untuk orang spesial, tiada yang secara khusus ya. Tapi mereka semua praktisi contact center sahabat saya,” jawabnya diplomatis.

Andi bercerita, selama sebelas tahun perjalanan TBCCI, ia dan tim selalu  berinovasi dan berkreasi. Melakukan berbagai pembenahan dan penambahan agar acara ini bukan sekadar acara rutin tahunan tetapi dapat memberi banyak arti untuk seluruh praktisi contact center. Baginya, teman dan sahabat sangat berarti. Motivator hidup untuk selalu menunjukkan hasil yang terbaik kata Andi sembari membetulkan letak kacamatanya. (MI)