Published on 12 April 2016

Dream that Became a Challenge

Words by:
avatar

ICCA Indonesia

Bahkan baginya, mimpi dirinya sendiri pun menjadi sebuah tantangan yang harus dia hadapi dan dia penuhi. Bagaimana pria ini menghadapi tantangannya? Bagaimana ide-idenya? Berikut kisah selengkapnya tentang Royke Hendra Antou, seorang English agent dari Halo BCA.

Pria yang akrab disapa Roy ini mengemukakan alasannya mengapa dia bergelut di bidang contact center. Roy sangat menyukai berkomunikasi dan bertemu dengan orang baru dalam skala besar, selain itu karir di dunia contact center sangat menjanjikan. Terlebih, dengan bertemu dengan para praktisi contact center dia dapat berkompetisi untuk mengukur kemampuan dirinya.

Roy yang sempat bekerja di BCA Manado selama tiga tahun ini menceritakan beberapa tantangan yang harus dia hadapi dalam pekerjaannya. Tantangan tersebut adalah attitude, skill, dan dream. Menurut pria kelahiran Bitung, Sulawesi Utara ini, customer bukan menjadi tantangannya karena baginya customer adalah partner. Namun semua hal yang terjadi baik yang mendukung maupun yang menghambat interaksinya dengan customer dapat dia sebut sebagai tantangan.

Tantangan pertama adalah attitude, yaitu bagaimana mewujudkan good attitude dan adherance to schedule untuk mendukung service level dan KPI. Tantangan kedua adalah skill, terutama skill berbahasa Inggris dan pemberian solusi. Pria 25 tahun ini harus melayani customer dari seluruh dunia dengan dialek berbahasa Inggris yang berbeda-beda. Roy harus memahami betul maksud para customer ini dan menentukan solusi yang paling tepat untuk setiap permasalahan mereka. Tantangan ketiga adalah dream, yaitu impiannya sendiri. Dia menganggap, jika tidak memiliki mimpi atau tidak memiliki apa-apa maka tidak akan dapat mencapai apa-apa.

Semua tantangan dihadapi oleh pria lulusan public relation ini dengan ide-ide kreatif. Ide pertama dia sebut dengan magic box dan reward box. Magic box adalah kotak berisi kumpulan quotes yang akan dia ambil secara acak setiap hari untuk menyemangati dirinya sendiri. Sedangkan reward box adalah kotak berisi kumpulan reward sederhana yang harus dipenuhi untuk menghargai usahanya dalam satu hari. Ide kedua adalah dengan emot atau English movie time, yaitu dengan menonton film-film berbahasa Inggris untuk semakin mengasah kemampuan listening-nya. Sedangkan ide ketiga adalah membuat dream frame, yaitu membuat collage foto pencapaian dirinya dan ditaruh di atas meja kerjanya sebagai mood booster dan reminder untuk pencapaian mimpi yang selanjutnya.

Roy juga terus melakukan kegiatan pengembangan diri dengan aktif menjadi host di berbagai acara, menjadi voice of BCA, mengikuti berbagai macam training, dan kegiatan lainnya. Penghargaan yang pernah diraih oleh Roy antara lain adalah sebagai platinum winner Best Presenter Halo BCA 2015, Best English Agent Halo BCA 2014 dan 2015, dan first winner Halo BCA World Service Competition 2014. Selain penghargaan individu, Roy dan timnya juga beberapa kali mendapatkan penghargaan secara tim di berbagai event BCA.

Pencapaian kinerja Roy meliputi service quality, productivity, adherance to schedule, attendance yang semuanya melebihi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Terakhir, Roy menjelaskan mengapa dia pantas menjadi winner, yaitu karena dia adalah STAR yang merupakan kependekan dari smart, talented, attractive, and reliable. (MZ)