Alyah Amalia
Hari Jumat, 07 Mei 2021. ICCA telah menyelenggarakan acara Winner Sharing ke-14 tahun 2021 yang menghadirkan dua pemenang kategori Team Leader The Best Contact Center Indonesia 2020.
Pembicara pada sesi kedua yakni Ratih Devi Permata Sari dari Bank Indonesia, pemenang Platinum The Best Team Leader Digital TBCCI 2020.
Pekerjaan Devi di Bank Indonesia: Tugas dan Tanggung Jawab
BICARA 131 memiliki unit kerja yang terdiri dari Bagian Content Creator yang akan membuat konten, Bagian Komunikasi Digital yang berperan untuk menyusun strategi, dan Bagian Contact Center termasuk layanan media sosial.
Karier Devi sebagai Content Creator di Bank Indonesia dimulai sejak bulan Maret 2019. Saat ini, Devi menjabat sebagai News and Features Producer. Ia memiliki empat peran dan tanggung jawab yang terdiri dari edukasi, manajemen, evaluasi dan strategi, serta pencapaian target.
Salah satu tantangan dari pekerjaan Devi adalah produk yang disosialisasikan berupa regulasi dan kebijakan. Bahasa yang digunakan menggunakan banyak istilah dari Ilmu Ekonomi, seperti giro wajib minimum, makroprudensial, 7-Days Repo Rate, dan lain sebagainya.
Bank Indonesia sendiri memiliki kebijakan yang bersifat makro sehingga dibutuhkan keterbukaan informasi kepada masyarakat yang efektif. Efektif disini memiliki arti bahwa masyarakat memahami kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Konten dan komunikasi harus dikemas dengan baik agar pesan dapat tersampaikan dengan baik untuk kalangan umum.
Bank Indonesia memberikan Devi kepercayaan untuk meningkatkan literasi ekonomi masyarakat Indonesia melalui konten menarik pada kanal-kanal media sosial Bank Indonesia.
Bank Indonesia sendiri memiliki sejumlah media sosial antara lain Instagram (@bank_indonesia), Facebook (Bank Indonesia), Twitter (@bank_indonesia), YouTube (Bank Indonesia Channel), dan saluran podcast. Berbeda platform akan berbeda juga penyajiannya, baik dari segi bahasa, visualisasi, hingga strategi.
Pada tugas ini, Devi harus mengetahui isu-isu yang berkembang terkait Bank Indonesia atau disebut dengan media monitoring. Pengetahuan tersebut digunakan untuk menentukan strategi antara leading issue atau follow issue.
Selain itu, Ia juga harus mengelola tim untuk menciptakan konten-konten berkualitas untuk mencapai tujuan literasi ekonomi yang baik. Pertama melalui brainstorming, Devi dan timnya akan mendiskusikan konsep, sudut pandang, dan pengemasan konten. Kedua melalui creative brief yang menjadi wadah untuk memberikan instruksi atau arahan dengan jelas kepada anggota tim, baik seputar positioning, target penonton, bahasa, dan aspek lainnya.
Sebagai Team Leader harus dapat membagikan tugas anggota tim secara adil dalam hal kuantitas dan tingkat kesulitan kerja. Peran lain yang dijalankan Devi yaitu kontrol kualitas atas konten yang dipublikasikan. Hal ini sangat penting karena media sosial menjadi cerminan kredibilitas Bank Indonesia itu sendiri sehingga tidak boleh ada ketidaksesuaian informasi atau salah pengetikan.
Setiap harinya, Devi akan melakukan evaluasi pencapaian engagement konten yang telah diterbitkan, menganalisis tingkat keberhasilan konten berdasarkan data insight pada setiap media sosial. Analisis berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan konten, misalnya aspek visual, momen yang tepat, atau penggunaan bahasa.
Pada beberapa kesempatan, pengujian terhadap suatu konsep konten juga dilakukan. Salah satu yang pernah dilakukan adalah konten sejarah Rupiah. Hasilnya, tingkat ketertarikan pengikut media sosial Bank Indonesia sangat tinggi yang artinya kebutuhan penggunaan media sosial bukan hanya untuk hiburan semata, namun juga kebutuhan edukasi atau menadapat wawasan baru. Devi memberikan istilah “20% gimik, 80% daging”.
Evaluasi bukan hanya diberikan dari Team Leader kepada anggota, namun Devi juga memberikan kesempatan bagi setiap anggota tim untuk mengevaluasi kinerja dan memberikan saran yang membangun.
Sebuah pekerjaan tentu memiliki target yang harus dicapai. Salah satu target pencapaian Devi yakni 2.501 rasio engagement per bulan.
Kompetensi
Dalam menjalankan pekerjaannya, Devi membutuhkan tiga kompetensi yakni kepemimpinan, analisis, dan komunikasi.
Sebagai Team Leader yang akan mengelola pekerjaan dan kualitas tim, sikap dan kemampuan kepemimpinan harus dimiliki. Kompetensi lainnya adalah kemampuan analisis berbasis data sebagai bekal dalam menyusun strategi pembuatan konten dan pengelolaan media sosial, serta kemampuan komunikasi yang terdiri dari kemampuan interpersonal, kemampuan berbicara di depan umum, dan kemampuan menulis.
Komunikasi bukan hanya berguna untuk dapat berkoordinasi dengan baik kepada tim, namun juga kepada para pimpinan untuk menjelaskan berbagai program dan produksi konten yang akan dilakukan.
Kreativitas Devi
Kreativitas kerja yang diciptakan oleh Devi untuk menyajikan konten terbaik adalah melalui tiga tahapan proses.
Pertama adalah See & Hear. Bertugas sebagai pengamat media, Devi melihat dan mendengarkan isu yang sedang menjadi bahan perbincangan atau diskusi di media sosial.
Ia juga melakukan penelitian dan melihat feedback dan insight di berbagai kanal media sosial. Kembali kepada tujuan literasi ekonomi, Devi harus memastikan bahwa tujuan tersebut benar tercapai. Untuk melihat respon masyarakat, Devi melakukan survei terkait pemahaman masyarakat terhadap konten Bank Indonesia, tampilan konten, dan tulisan konten.
Kedua yaitu Think & Feel. Gunakan pikiran dan perasaan dalam membentuk konsep konten terbaik yang menarik perhatian masyarakat. Bank Indonesia memiliki berbagai program konten yang menarik dan akan mendekatkan hubungan antara Bank Indonesia dan masyarakat seperti Tanya BICARA 131, BI Menjawab, konten produk Bank Indonesia, SERBASERBI, dan masih banyak program lainnya. Program tersebut untuk memfasilitas komunikasi dua arah dan menjadi lebih interaktif.
Ketiga adalah Say & Share terkait manajemen distribusi kanal dan penelitan persepsi masyarakat. Setiap kanal yang dimiliki Bank Indonesia memiliki perbedaan dari segi karakteristik dan pendekatan komunikasi. Devi memberikan pengertian bahwa meskipun jenis komunikasi yang dibawakan akan berbeda, rasa dan persona Bank Indonesia tidak akan berubah dan harus dipertahankan. Konten yang akan diunggah akan disesuaikan dengan target dan profil penonton.
Penggunan bahasa yang digunakan pada media sosial Bank Indonesia lebih ke arah tidak kaku namun tetap mengacu pada persona yang genderless, milenial, sesuai dengan gaya audience dengan rentang usia 30 hingga 35 tahun, pintar, elegan, dan jenaka.
Pada bagian akhir presentasinya, Devi menampilkan kutipan dari Jack Ma yakni ”I’m not a tech guy. I’m looking at the technology with the eyes of my customers normal people eye”. Dalam menyajikan konten harus juga mempertimbangkan sudut pandang atau kacamata orang lain agar bisa berkomunikasi dengan mudah. Menurut Devi, konsep ini juga bisa menjadi tips yang dapat diterapkan ketika sedang mengikuti lomba TBCCI pada tahap presentasi. (FA)
You must be logged in to post a comment.