ICCA Indonesia
Euforia Mandiri
Daniel.Panin, Jakarta 7 Mei 2015 – Apa yang terlintas di benak kita jika mendengar kata talent? Pasti semua orang langsung berpikir mengenai bakat atau kemahiran seseorang dalam melakukan sesuatu. Yup benar, talenta adalah kemampuan natural atau bakat alami bawaan lahir yang membuat setiap individu menjadi unik. Mengacu pada hal itu, The Best Contact Center Indonesia – ICCA hari ke- 4 adalah ajang unjuk keunikan diri dengan menampilkan bakat tersebut di depan dewan juri sambil menyampaikan materi. Perlombaan hari ini ditujukan untuk kategori Tele marketing, Telesales, Team Leader Outbound, IT Support, WFM juga Team Leader Customer Service maupun Manager.
Masih di Gedung Balai Kartini lantai dasar, pesta terbesar tahunan untuk setiap agent profesi contact center berkumpul. Sinar hangat matahari pagi kota Jakarta menyapa setiap peserta maupun para juri. Cuaca yang baik untuk memulai hari baik. Dilihat dari situasi serambi depan dan samping, tidak banyak perbedaan interior yang dipersiapkan panitia dari hari kemarin. Booth foto pun masih di lokasi yang sama dan dengan tukang foto yang sama pula. Yang berbeda adalah kostum panitia hari ini. Kostum corak batik berbentuk ukiran perpaduan warna lembut antara merah dan hijau menjadi seragam panitia hari ini. Mayoritas kursi di serambi depan sudah ditempati olehpeserta Talent show maupun pengunjung.
Oh ya, ada yang baru di meja registrasi bagian depan. Kaos berwarna abu-abu seperti yang diganakan panitia kemarin beserta kaos putih berlambang ICCA di sebelah kiri baju tersusun rapih di meja dengan taplak hijau tersebut. Lengkap dengan papan akrilik bening dengan kertas bertuliskan Di Jual Rp 85.000,- . “Ayo mas ambil kaosnya buat ke jambore nanti” ucapnya dengan senyum manis.
Memasuki serambi samping lantai 1 tempat perlombaan dilangsungkan hampir penuh oleh supporter, bahkan supporter masing-masing perwakilan tidak segan duduk berramai ramai di lantai. Segala senjata untuk menyoraki peserta tersedia di sini, tidak lupa balon tepuk andalan para supporter. Diluar dugaan sebelumnya, saya mengira lomba the best talent hari ini terbuka untuk ditonton seluruh pengunjung, namun ternyata tertutup untuk pengunjung. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat, toh melihat ramainya supporter saja sudah membuat semangat.
Pengakuan Peserta…
Target Operasi terlihat. Harry Potter dari BCA bernama Donny Krisna sedang berfoto di Booth ICCA. Bergaya dengan jubah hitam ala sekolah sihir Hogwarts lengkap dengan tongkat sihir dan kacamatanya. Tanpa menunggu, saya langsung menyodorkan beberapa pertanyaan. “Ini kostum Harry Potter mas, selain biar terlihat unik, moga -moga bisa menyihir para juri juga hehe” jelasnya. Untuk kesiapannya sendiri, beliau menjawab “Berapa lamanya sih sekitar 2 sampai 3 mingguan lah latihannya” jelasnya. Untuk gelar sendiri, dia merasa cukup optimis mendapat gelar Platinum saat malam penganugerahan nanti. Melihat kepercayaan dirinya, semoga juri benar-benar tersihir oleh materi presentasi dibantu tongkatnya.
Ahmad Aidan, musisi tampan utusan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) baru saja keluar dari ruang peraduan. Dengan membawa biola dengan standnya sekaligus, dia terlihat sedikit tegang namun wajahnya memancarkan kelegaan. Peserta satu ini mengaku membawakan 2 buah lagu di depan juri, yaitu Titanium – David Guetta dan Rude – Magic. “Biola itu kan alat musik yang agak susah dimainin yah, ditambah harus menyampaikan materi bersamaan dengan nyanyi itu susah banget mas haha” jelasnya sambil tertawa. Untuk latihannya sendiri, dia mengaku sewaktu kecil pernah belajar biola, tapi ditinggalkan karena “yahh gitu lah, tapi beberapa bulan ini mulai main lagi apalagi belakangan ini latihan terus, dan kupakai buat bahan lomba hari ini” jelasnya kembali. Untuk gelar, Platinum adalah target utama. Mungkin karena mirip sama lagu yang dibawakan olehnya Titanium.
Masih dari perwakilan KAI, mas Fadhil panggilannya, jagoan perusahaan perhubungan yang satu ini membawakan tema Madagascar. Berpenampilan memakai baju safari cokelat, topi rimba coklat lengkap dengan teropong tentaranya. Mengenai hubungan kostum dengan pokok materi yang disampaikan, belai menjawab “Kita bisa belajar dari hewan. Ambil contoh saja filosofi gajah yang selalu belajar, dan kupingnya yang lebar untuk dapat menjadi pendengar yang baik. Ada contoh lain lagi binatang singa, bagaimana dengan tubuhnya yang tidak sebesar badak atau banteng namun sangat disegani dan mendapat gelar raja hutan” jelasnya dengan nada semangat. Untuk menguasai materi, dia secara terus menerus berlatih selama sebulan. “Platinum dong harus.. hehe” katanya sambil menutup pembicaraan.
Peserta yang penampilannya agak nyeleneh sekaligus orangnya juga adalah perwakilan dari PT. Telkom Indonesia. Berbalut pakaian pendekar 212 Wiro Sableng juga kapak sakti Naga Geni nya bergaya sableng didepan kamera. Mengenai kostum dan materi yang disampaikan, dia berujar “Wiro sableng itu apa? Legenda kan? Sama aja, Telkom juga hampir melegenda karena yang masang telpon rumah sekarang hampir punah hahaha” katanya. Untuk persiapannya bagaimana mas wiro? “Persiapannya sebentar doang, nih bikin kampaknya yang lama. Kalo baju sih pake baju Tae Kwon Do punya gw sendiri” jelasnya sembari guyon. Lalu harapannya mendapat gelar apa? “Gw ngincer gelar Giok! Sebenernya ada tuh abis Platinum, Gold, Silver, Bronze nahhh yang terakhir giok. Mungkin kelupaan ngetik waktu itu jadi ga ikutan ke print di pengumumannya”. Memang benar-benar unik peserta yang satu ini. Semoga harapan gelar Platinum didapat yahhh mas wiro, minimal giok lah.
Ada juga seorang pembalap perwakilan dari PT. Holcim Indonesia Tbk. Pembalap cantik bernama Yuniar Fella yang akrab dipanggil Ella ini nyentrik dengan baju balap berwarna kuning cerah lengkap dengan sepatu, sarung tangan balap, dan helm KYT nya. Pembalap paling cantik hari ini optimis mendapatkan gelar Platinum di kategorinya. Lalu apa hubungan antara kostum balap dengan materi yang disampaikan? “Kita tau kan balap GP itu tegang banget. Pembalap saling push untuk meninggalkan pembalap lain jauh di belakangnya. Begitu juga dalam pekerjaan kita, kita harus selalu “mem-push” pekerjaan agar target yang sudah kita tetapkan itu tercapai. Bahkan nantinya kita bisa push target kita agar lebih tinggi lagi” jelasnya antusias. Untuk proses latihan dan persiapannya, dia mengaku “Sebulan persiapan sama team, dan kita latihan terus tiap hari. Untuk kostumnya sendiri nyari kemarin hehe” guraunya. Sukses terus untuk mba pembalap.
Beberapa yang lain juga menggunakan kostum yang dipersiapkan khusus untuk lomba hari ini. Diantaranya kostum pendaki gunung, utusan dari Indosat yang mengusung tema climbing, juga baju adat daerah Palembang berwarna merah berpadu kuning emas dan topi berwarna emas, khas pakaian palembang. Kostum tentara loreng pasukan KAI, dan peserta berkostum Pilot bersama pramugarinya.
Diantara pengunjung, yang cukup menarik untuk diperhatikan adalah keseriusan para jurnalis yang menjadi peserta writing contest. Terlihat raut wajah berpikir keras untuk merangkai kata demi kata demi menciptakan reportasi yang nantinya akan dibaca oleh publik. Para reporter ini hilir mudik lengkap beserta kamera untuk mencari bahan penulisan untuk karyanya. Saya pribadi merasa bangga jika bersaing dengan karakter-karakter seperti itu.
Bagaimanapun hasil akhir dari acara ICCA tahun ini, kita berharap yang terbaik dan pantaslah yang berhak menyandang predikat Juara. Namun melihat jerih payah dan usaha masing-masing peserta, semua peserta pantas menjadi pemenang, dan menjadi pedoman untuk menyongsong kegiatan yang sama dan oleh lembaga yang sama tahun depan. ICCA 2015 yang terdepan
You must be logged in to post a comment.