Alyah Amalia
Sekiranya Anda butuh penjelasan dari judul di atas. Jangan berasumsi alpha adalah kondisi absen atau lalai dalam pengertian Bahasa Indonesia. Meski pengucapannya sama persis, tapi di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) struktur tulisannya berbeda, yaitu tanpa sematan huruf “h” (alpa). Alpha yang dimaksud adalah huruf pertama dalam Bahasa Yunani yang berarti permulaan atau yang pertama, serta dalam sistem bilangan Yunani alpha mempunyai nilai 1.
Akan selalu ada yang pertama. Eniac merupakan sebutan pertama untuk benda yang sekarang kita kenal sebagai komputer. Pasteur adalah penemu vaksin antraks yang pertama. Tepat 4 tahun lalu Brasil dibantai dengan memalukan oleh Jerman dibabak semifinal piala dunia dengan skor 1-7, dan itu adalah kali pertama dalam sejarah sepakbola Brasil, mereka kebobolan lebih dari 6 gol dalam satu pertandingan. Tanggal 4 Juli 2018 merupakan hari pertama dari serangkaian tahap sebuah kompetisi bertajuk TBCCI atau kependekan dari The Best Contact Center Indonesia. Tahun ini ada 41 perusahaan yang ikut andil di dalamnya.
Kalau menilik apa yang penting dari sebuah kompetisi tentu saja bukan untuk menjadi jumawa atau menunjukkan kita lebih baik dari yang lain. Meskipun memang menunjukkan eksistensi itu ada dalam diri manusia secara default. Lebih dari itu sebuah kompetisi seharusnya bisa menjadi cermin untuk mengetahui apa yang kurang dalam diri kita. Sebagai tolak ukur agar lebih baik ke depan, dan sebuah pelajaran di masa yang akan datang tentang bagaimana sebuah proses mesti dijalani, sebelum beberapa hal digilas putaran waktu.
Tahun ini tentulah bukan sebuah pengecualian. sebagai sebuah event kompetitif dalam pekatnya hingar-bingar media sosial sebagai sebuah usaha baru menunjukkan eksistensi. Media sosial bahkan hampir membuat orang lupa untuk berkumpul menyatukan pikiran. Obsesi akan media sosial yang berlebihan seakan membuat banalitas budaya makin punah. Untung masih ada wadah seperti TBCCI sebagai usaha menunjukkan esksistensi yang default itu di dunia nyata bukan hanya dunia maya.
Jauh-jauh dari Palembang, seorang perempuan enerjik mencoba mengawali eksistensinya. Dia adalah Ayu Indirasari. Perempuan dari kota pempek itu berpenampilan lebih eksentrik dibanding peserta lain, dengan atribut sepatu roda yang melingkupi kakinya, dengan lincah kaki jenjangnya melangkah membuat dirinya berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan sangat cekatan.
“Hai, saya Indi. Customer Service Angkasa Pura II. Saya datang dari Palembang untuk menang,” sapa Indi, “ya, saya berasal dari Palembang, kota empek-empek,” lanjut Indi memperkenalkan daerah asalnya dengan bangga. Indi mengaku sudah 3 tahun bekerja di Angkasa Pura II. Menurutnya ditempatkan di bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara paling sibuk di Indonesia tentu saja tidaklah mudah. Apalagi dalam menjalankan pekerjaannya, Indi diharuskan memakai sepatu roda sebagai penunjang kelancaran pekerjaan.
Pekerjaan yang mengharuskannya mobile, untuk bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat demi melayani customer menjadi alasan kenapa sepatu roda digunakan. Moda sepatu roda adalah sebuah pemecahan masalah yang dihadapai seorang customer service yang bekerja di lingkungan berbeda dengan customer service konvensional, yaitu di dalam bandara yang luas. Positifnya dalam bekerja Indi tetap tidak melupakan unsur safety.
“Pelindung lutut, pelindung siku, dan helm adalah hal wajib yang harus dikenakan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur Indi yang mengakhiri penjelasannya dengan tersenyum.
Sebagai orang yang baru pertama kali tampil di ajang TBCCI, Indi sadar bahwa dirinya harus berlatih lebih keras. Berbekal doa dan dukungan keluarga dari Palembang, Indi tidak pernah lelah berlatih. Dia mengakui bahwa dirinya sempat grogi saat tampil di depan para juri, tapi dengan menjadi diri sendiri, dengan sepatu roda yang sudah menemaninya sejak kecil, Indi mampu berpresentasi dengan baik dan percaya diri.
Hidup adalah sebuah pengulangan. Dari pengulangan tersebut muncullah pelajaran, kemudian pada titik tertentu lahirlah tradisi. Identitas sebuah kelompok bisa terbentuk dari pengulangan yang terus menerus tersebut. Dalam tradisi, pemenang adalah mereka yang tidak pernah berhenti mencoba. Hal ini yang juga dimiliki oleh Indi sebagai seorang peserta.
Rekan Indi, Dery, yang kebetulan juga sempat kami ajak ngobrol tentang beberapa hal remeh-temeh, mengatakan kepada kami bahwa Indi adalah seorang yang punya motivasi tinggi, ia selalu tak gampang menyerah dalam setiap usahanya untuk mencapai sesuatu.
“Dia orangnya supel dan selalu cerewet dalam banyak hal, cerewet dalam hal yang positif. Dia sering minta pendapat tentang penampilan presentasinya dan meminta masukan untuk dapat menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Indi juga seorang pribadi yang menyenangkan dalam lingkaran pertemanan.” Pungkas Dery yang merupakan hal sangat disukainya dari Indi.
Ada hal yang tak tuntas diceritakan sebuah permulaan, ada yang masih kita pahami sebagai sebuah sisi abu-abu dalam sebuah awalan. Tapi hidup terus berputar, dan kita selalu menemui sebuah awal yang baru atas segala hal, dunia masih berkembang dengan caranya sendiri. Kita akan tergilas oleh ganasnya bila tak bergerak mengikuti iramanya.
Indi hanyalah satu nama dari sekian banyak orang yang baru mengawali eksistensinya. Bisa jadi, Anda pembaca sedang mengawali suatu usaha. Langkah pertama memang berat. Langkah pertama memang sulit. Langkah pertama membutuhkan pengorbanan. Tapi dengan langkah pertama, Anda akan semakin dekat dengan tujuan, dengan mimpi-mimpi yang ingin Anda capai.
PT. Bank Central Asia., Tbk (DH & HNP)
You must be logged in to post a comment.