Alyah Amalia
Mungkin bisa dipastikan, 90 persen netizen aktif asal Indonesia paham betul siapa itu si Jonru. Opini Jonru, yang kerap mengundang kontroversi di bidang politik dan spionase–khususnya topik-topik reliji–membuatnya sangat tenar di kalangan pengicau (Twitter), Facebookers, hingga bloggers; baik yang aktif di forum maupun individual.
Bersama @TrioMacan2000 dan Ustadz Abu Janda al-Boliwudi, sepak terjang sosok yang kerap dibilang banyak orang sebagai abang berjanggut ini bisa dikata sebagai pemandu opini dunia maya yang piawai. Serangan bertubi-tubi dari para oposan dan antipatisannya tak pernah memadamkan ‘karya’ Jonru di dunia maya, meski ciri khasnya adalah kontroversi tiada henti. Hal itu karena si abang juga memiliki segambreng pendukung yang juga memberinya dukungan berupa pandangan dan persepsi.
Luar biasa rupanya jawara dunia maya yang satu ini. Eh tapi tunggu dulu. Ngana jangan langsung membayangkan si Jonru persis seperti paparan di atas. Itu paparan, hanya kami bikin sebagai latar belakang pengetahuan saja. Bahwa tak semua pembaca setia artikel Bicara 131 sudah tahu siapa Jonru. Karena dalam tulisan ini, yang ingin kami sampaikan adalah sekedar perkenalan.
Setelah tahun lalu kami menelurkan enam tulisan dalam ajang kompetisi menulis (Writing Contest) The Best Contact Center Indonesia 2015 dan pada tahun ini dalam TBCCI 2016 kami juga telah melempar empat tulisan, maka total tulisan kami yang beredar di dunia maya, ada 10 biji. Tahun lalu kami berhasil meraih medali perak atas kompetisi ini. Semoga tahun ini kami bisa mendapat medali platinum sebagai penghargaan tertinggi.
Nah, kembali soal Jonru, yang kami maksudkan disini tak lain dan tak bukan ialah tim reportase kami. Ya, kami dalam kompetisi Writing Contest TBCCI 2015-2016 ini, menurunkan Jonru yakni Jurnalis, Officer, n Reporter Unit sehingga setiap harinya tulisan kami berwarna-warni ibarat pelangi. Kami hanya berharap para pembaca senang dan mendapat manfaat dari tulisan-tulisan kami.
Pada hari ini, Senin (8 Agustus 2016), ajang TBCCI memasuki lomba asah bakat atau The Best Talent, yang terdiri dari lomba menyanyi, menari, termasuk lomba menulis, foto, dan video. Namun khusus lomba menulis , foto, dan video, terus dilangsungkan hingga rangkaian TBCCI berakhir. Esok adalah jadwal lomba smart team. Talent competition ini akan berlangsung hingga 10 Agustus 2016 sekaligus sebagai penutup ajang TBCCI 2016.
Semua peserta pada hari ini all out menampilkan yang terbaik dalam menyanyi dan menari. Seperti yang disuguhkan tim contact center BCA, mereka melantunkan tari Tor Tor asal Sumatera Utara, tarian suku Asmat Papua, dan tari topeng. Penampilan BCA bahkan dinilai sebagai penampilan terbaik sehingga berhasil meraih peringkat 1 di kategori menyanyi maupun menari.
Dari lima besar peringkat, yang pada umumnya ialah peserta dari jajaran kategori contact center perusahaan besar, ada satu yang terselip di antara jajaran para raksasa, yakni tim menari dari Bank Indonesia. Tim contact center yang hanya berjumlah 25 orang ini berhasil, meski hanya meraih peringkat empat dari peringkat lima besar. Tapi inilah cermin prestasi para anggotanya yang tiada gentar.
Dari keberhasilan Bank Indonesia bertengger di jajaran Pandawa Lima ajang The Best Talent TBCCI 2016 ini, bisa dipetik pelajaran bahwa kesungguhan pasti mampu mendorong upaya untuk berhasil. Banyak terjadi di masyarakat, keengganan berupaya lantaran sebuah keterbatasan. Alhasil, mereka mengalami kekalahan sebelum berjuang. Padahal keterbatasan terbuktu bukanlah sebuah penentu keberhasilan atau kegagalan. Penentunya tak lain adalah niat dan kesungguhan. Tabik…
You must be logged in to post a comment.