Alyah Amalia
Hari ini, Selasa, (2/8) adalah hari kedua digelarnya acara ICCA (Indonesia Contact Center Association) 2016 di Kalbis Institute Jakarta yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan ternama Indonesia seperti Bank Indonesia, Bank Mandiri, BPJS Kesehatan, Pertamina, PT Telekomunikasi Indonesia dan banyak perusahaan-perusahaan lainnya. Kali ini, suasana pagi hari terlihat agak begitu serius, karena hari ini berlangsung presentasi individu untuk kategori Manager Contact Center, Agent Premium, Supervisor, dan Team Leader Inbound.
Seperti hari kemarin, cuaca cerah, tanda akan hujan enggan jatuh pagi ini, dia merestui acara ini untuk berjalan lancar, agar para peserta dapat menampilkan yang terbaik tanpa kebasahan sebelum tampil dan terlambat karenanya. Tapi faktanya masih ada saja peserta yang—ketika dipanggil namanya—tak kunjung datang juga. Mungkin para peserta yang terlambat itu tidak terlambat karena hujan, tetapi terlambat karena macetnya Jakarta.
Sama juga seperti kemarin. Pagi hari semua peserta sibuk menyiapkan materi, teknis peralatan dan lain sebagainnya untuk menampilkan yang terbaik di depan dewan juri. Diantara para peserta yang sedang sibuk, terlihat peserta yang sedang sibuk membawa kamera dan tripod. Dia merupakan perwakilan peserta dari Bank Central Asia untuk kategori multimedia, Richard Romansyah.
Richard menuturkan bahwa untuk kategori multimedia, dia hanya cukup membawa peralatan seperti kamera DSLR dan tripod untuk membuat video dan mengambil gambar dalam kegiatan ICCA 2016, yang kemudian diunggah ke Youtube dan Twitter. Namun ada beberapa hal penting saran untuk panitia yang diharapkan Richard untuk penilaian di kategori multimedia agar lebih baik kedepannya.
“Kalau penilaian kompetisi ini sebenarnya murni dengan vote, tetapi penilaian untuk estetikanya itu tidak ada. Estetikanya itu, kan, banyak. Mulai dari gambarnya seperti apa, lalu jurnalisnya itu seperti apa… mungkin tahun depan bisa dipertimbangkan untuk menjadi penilaian” ucap Richard.
Dalam segi penilaian, kategori presentasi individu jelas berbeda dengan kategori multimedia dan writing yang ditentukan nasibnya oleh voting melalui media sosial. Via Rahma, sebagai salah satu juri di kategori Agent Premium, memaparkan beberapa poin penilaian untuk presentasi individu, khususnya untuk kategori Agent Premium.
Agent Premium adalah tingkatan tertinggi dari agent-agent pada umumnya. Agent premium lebih unggul karena dilihat dari segi skill komunikasi, skill teknis, tangible dan prestasi yang sudah diraih.
“Untuk penilaian rata-rata sama. Penilaian dimulai dari kontennya, seperti pengembangan diri, kepercayaan diri, body language-nya, ada penilaian achievement-nya, kemudian intonasi suara dan motivasi untuk menjadi juara, dan terakhir dinilai dari cara menjawab pertanyaan acak di fishbowl dengan tepat” ucap juri cantik tersebut.
Kategori presentasi individu pada tingkat supervisor dan manager contact center adalah kategori yang sangat menantang bagi para pesertanya. Karena yang seperti kita tahu, posisi supervisor dan manager contact center adalah orang-orang terpilih di perusahaannya masing-masing.
Salah satunya adalah Bachtiar Ubros, sebagai perwakilan peserta kategori manager contact center, dan Hanif Ardiawan, sebagai perwakilan peserta kategori supervisor dari PT Telekomunikasi Indonesia.
Bachtiar Ubros sudah 4 kali mengikuti ICCA utuk kategori individu dan untuk kategori coorporate hampir setiap tahun beliau mengikutinya. Materi yang disajikan untuk dewan juri adalah tentang based business contribution. Untuk Hanif Ardiawan, materi yang sangat ditonjolkan oleh beliau adalah konsep Green Contact Center, yaitu konsep contact center yang berjalan dengan meminimalisasikan penggunaan sumber daya yang berhubungan dengan isu lingkungan, seperti mengurangi penggunaan bola lampu di kantor yang menggunakan listrik, digantikan dengan penerangan dari cahaya matahari.
You must be logged in to post a comment.